Jambak dan Ludahi Guru PAUD di Lamtim, SN Dipolisikan
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Endang Irianti (39), seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Gunung Pelindung, terpaksa melaporkan SN ke polisi lantaran telah melakukan kekerasan (penganiayaan) terhadapnya, Minggu (24/06/2018).
Ditemui wartawan, Senin (25/06/2018), Endang menceritakan kronologi tindak kekerasan yang dialaminya. Menurutnya, kejadian berlangsung pada hari Sabtu (23/06/2018) sekira pukul 14.00 WIB. Saat itu, pelaku SN datang ke rumahnya, berniat menagih tabungan sekolah milik anaknya.
BACA : Polres Lamtim Kawal Pendistribusian Logistik Pilgub 2018
BACA : Rolling Puluhan Pejabat, Pj Bupati Tanggamus 'Lempar Handuk' saat Didemo
Karena suami tidak berada di rumah dan Endang sedang dalam keadaan sakit, pintu sengaja tidak dibuka dengan maksud agar SN kembali setelah suaminya pulang. Namun, SN tidak terima hingga nekad mencongkel jendela kamar korban. Akhirnya, korban yang sedang hamil 2 bulan, bangun dan membukakan pintu depan.
"Begitu pintu saya buka, pelaku langsung meludahi saya dan menjambak rambut saya. Kemudian pelaku memukul dengan tangan di bagian muka dan kepala hingga saya terjatuh,” bebernya.
Endang mengaku tidak bermaksud mempersulit pencairan tabungan yang ditagih SN. Terlebih, anaknya yang memiliki tabungan tersebut memang sudah lulus sekolah. Hanya saja, karena pelaku tidak membawa buku tabungan, ia tidak bisa memberikan uang yang diminta. Atas tindakan pelaku, korban pun meneruskan peristiwa tersebut ke polisi dengan laporan No: LP /73-B/VI/2018/Polda/Res Lamtim/Sek Lindung tertanggal 23 Juni 2018.
BACA : Distribusi Logistik Pilkada ke Pematangsawa Dikawal Ketat Polisi
BACA : 2019, Anak-Anak di Tubaba Wajib Miliki Kartu Identitas
Sementara itu, Ketua Advokasi Kelompok Rentan Anak dan Perempuan (AKRAP) Lampung, Edi Arsadad, menyayangkan peristiwa penganiayaan guru oleh wali murid tersebut. Ia meminta polisi mengusut kasus tersebut agar jangan sampai hal serupa terulang kembali.
Menurut Edi, kasus penganiayaan terhadap guru bukan pertama kalinya terjadi. Untuk itu, harus ada tindakan agar ada efek jera bagi pelaku. “Kita akan dorong kasus ini supaya dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian,” ucapnya. (Jaya)
Berita Lainnya
-
Ratusan Petani Singkong di Lamtim Demo, Ketua DPRD Ancam Tutup Perusahaan Sementara
Senin, 23 Desember 2024 -
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024