Kupastuntas.co, Pringsewu – Didampingi aparatur pekon setempat, awak media masuk kerumah LI pada Senin (4/6/2018) sekitar pukul 15.10 WIB. Awalnya pintu rumah LI dibuka oleh seorang perempuan tua yang belakangan diketahui merupakan ibu mertua kandung dari kedua terduga teroris IM dan HR.

Setelah mengetahui maksud dan tujuan kedatangan awak media lantas perempuan tua tersebut bergegas ke dapur. Tidak berapa lama kemudian seorang perempuan paruh baya berkerudung dan bercadar muncul dari dapur, namun saat bertatap muka dengan awak media perempuan bercadar tersebut sempat mundur (kembali ke dapur), dan sekitar 1 menit kemudian, istri dari terduga teroris, HR baru bersedia untuk menemui awak media.

Menurut pengakuan LI, sebelum ditangkap Minggu (2/4/2018) malam, pagi harinya suaminya melakukan aktivitas berjualan di pasar dan siangnya belanja barang kemudian sore hari baru pulang ke rumah.

Baca Juga : Divisi Humas Mabes Polri: Lampung Masuk Kategori Waspada Terorisme

"Suami saya ditangkap selepas magrib, saya tidak tahu apa alasan penangkapan dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya, saya sedang berada dirumah saat suami saya ditangkap" kata LI

Dia mengaku hingga saat ini tidak tahu dimana keberadaan suaminya karena belum ada pemberitahuan dari pihak manapun. Kepada media LI mengaku memiliki dua anak dari hasil perkawinannya dengan HR. Ketika disinggung apa harapan Li, hanya dijawab dengan singkat yakni 'diserahkan dan pasrah kepada Allah'.

Demikian pula saat ditanya apa yang dirasakan paska suaminya ditangkap, kembali dijawab dengan singkat.

"Yang dirasakan tidak kelihatan," cetusnya.

Pantauan Kupastuntas.co di sekitar rumah ketiga terduga Teroris pada Senin (4/5/2016) siang tampak dalam keadaan sepi sementara garis polisi masih terlihat terpasang. Sementara itu aktivitas warga sekitar terlihat normal seperti biasa. (Manalu).