Warga di Tanggamus Keluhkan Maraknya Bunyi Petasan
Kupastuntas.co, Tanggamus - Warga sejumlah kecamatan di Kabupaten Tanggamus, mengeluhkan letusan petasan pada malam hari yang mengganggu ketenangan umat Muslim yang sedang menjalani salat tarawih di daerah itu.
Seperti sudah menjadi tradisi, setiap selama bulan suci Ramadhan dan menjelang lebaran, pedagang petasan selalu menjamur di setiap pasar yang ada di Kabupaten Tanggamus. Seperti pasar Kotaagung, Pasar Wonosobo, Pasar Gisting dan Pasar Talangpadang.
BACA: Sarung dan Jilbab Arinal-Nunik Akan Didistribusikan ke 3 Kabupaten
BACA: Liaision Oficier Arinal-Nunik Jelaskan Soal Uang dalam Mobil
BACA: Ini Penjelasan Panwaslu Lampura Soal Penemuan APK Paslon Arinal-Nunik
Penjual petasan yang berdalih hanya menjual kembang api, secara terang-terangan juga menjual petasan yang jelas-jelas dilarang pihak kepolisian karena dinilai dapat membahayakan.
Menjamurnya penjual petasan tersebut membuat warga merasa terganggu terutama suaranya. Untuk itu warga berharap pihak terkait dapat menertibkan para pedagang petasan tersebut.
Selain itu petasan juga sangat membahayakan karena banyak anak-anak yang bermain petasan tidak tahu dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari petasan tersebut.
Roni (30), warga Kelurahan Baros, Kecamatan Kotaagung, mengaku bunyi petasan sangat mengganggu jamaah yang sedang khusuk melakukan shalat Isya, Tarawih dan Witir. "Saya sangat terganggu dengan bunyi petasan di kawasan masjid yang mulai dibunyikan setelah Sholat Magrib dan menjelang shalat Isya,” kata dia, Minggu malam (03/06/2018).
Tantri (33), salah seorang warga Pekon Purwodadi, Kecamatan Gisting mengatakan, saat ini sudah hampir setiap jam warga di sekitar rumahnya mendengar suara petasan. Suara tersebut kadang membuat warga resah karena sering mengganggu berbagai aktivitas warga baik pada siang hari maupun malam hari.
"Sudah banyak sekali anak-anak yang bermain petasan. Kadang suara yang ditimbulkan petasan ini membuat kita takut dan terkejut. Selain itu ditakutkan jika anak-anak tersebut bermain petasan dengan cara saling lempar dan akan mengakibatkan kecelakaan," katanya.
BACA: Dishub Bantah Pungli Parkir di Pasar Tengah Dilakukan oleh Pihaknya
BACA: 300 Personil Gabungan Siap Amankan Lebaran Daerah Tanggamus
BACA: Pokjawan Jalin Silahturahmi dengan Bukber Bareng Pemda Way Kanan
Selain mengganggu aktivitas warga petasan juga kadang membuat warga khawatir karena sudah banyak kejadian rumah terbakar karena petasan, atau anak-anak mengalami luka bakar petasan. Hal inilah yang membuat warga mendesak pihak berwajib untuk dapat menertibkan para pedagang petasan.
"Kita berharap pihak terkait seperti polisi dan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) dapat menertibkan para pedagang petasan untuk tidak menjual petasan," harapnya. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Mantan Kades di Tanggamus Terlibat Kasus Narkoba dan Kepemilikan Senpi Rakitan
Selasa, 17 Desember 2024 -
Tangkap Pria dan Istri Siri di Tanggamus, Polisi Sita Narkoba Hingga Senpi
Selasa, 17 Desember 2024 -
Gedung Kantor dan Perpustakaan SDN Kalirejo Tanggamus Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai 150 Juta
Selasa, 17 Desember 2024 -
Remaja 15 Tahun Asal Kedaloman Tanggamus Hilang, Keluarga Mohon Bantuan Masyarakat
Jumat, 06 Desember 2024