Penyaluran BPNT Untuk Warga Miskin di Kota Bandar Lampung Belum Menyeluruh
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Realisasi Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) untuk masyarakat miskin di kota Bandar Lampung belum mencapai target kuota yang ditentukan kementerian sosial pusat.
Dari jumlah kuota 49.711 rakyat miskin yang ada di Bandar Lampung yang terealisasi baru mencapai 13.472 yang mendapatkan BPNT.
Asisten II ekonomi dan pembangungan kota Bandar Lampung Pola Pardede mengungkapkan pihaknya diminta untuk memaksimalkan kuota penerimaan BPNT, sebab realisasi peneriman BPNT kepada masyarakat miskin yang berhak mendapatkan bantuan dinilai cukup jauh dari batas kuota.
"Terkait masalah kouta kita punya 49711 orang warga miskin, harus kita rebut. Apapun yang terjadi harus kita dapatkan ada 13472 orang yang belum menerima dengan total seniali 13 Miliyar. Lalu, sebanyak 36239 orang yang sudah mendapatkan BPNT", ungkapnya saat memipin rapat mengenai Realisasi penerimaan BPNT di ruang rapat walikota BandarvLamoung, Selasa (22/05/2018).
Pola juga menjelaskan pemenuhan kuota yang diberikan untuk Kota Bandar Lampung karena dianggap dapat meningkatkan perekonomian kota Bandar Lampung, sebab dari penerimaan BPNT tersebut secara otomatis akan ada perputaran uang di daerah kota Bandar Lampung.
"Apabila Tidak ada uang fresh yang berputar di kota Bandar Lampung, maka akan terjadi inflasi pendapatan, karena daya beli berkurang", ungkapnya.
Pola juga menerangkan, permasalahan yang mambuat terhambatnya penyaluran BPTN harus diselesaikan satu persatu , seperti warga yang belum medapatkan kartu atm, data yang double, Nomor Induk Keluarga tidak ada, itu harus dikerjakan dengan serius dan terperinci."saran saya, sekertaris TPSK untuk membuat jadwal rapat, bisa nggak kita selesaikan ini satu minggu," timpalnya.
Sementara itu Plt Walikota Bandarlampung M. Yusuf Kohar menerangkan, kendala dalam penyaluran BPTN saat ini adalah perubahan sistem penyalurannya, bila dahulu memakai sistem Non Tunai saat ini memakai sistem tunai.
"Meskipun sudah diberikan sosialisasi, tapi apabila ada warga yang tidak terbiasa menggunakan ATM bagaimana?, nah itulah yang saat ini mungkin menjadi kendalanya.", ujarnya. (Sule)
Berita Lainnya
-
Tahapan Pilkada 2024, KPU Minta Tanggapan Masyarakat Terkait Bakal Paslon
Senin, 16 September 2024 -
Unila Inisiasi Pengembangan Potensi Geowisata Batu Balak Berbasis Digital
Senin, 16 September 2024 -
Bawaslu Ingatkan Pengawas Pemilu Harus Paham Larangan Kampanye
Senin, 16 September 2024 -
Lima Hari Jelang Penutupan PON XXI, Lampung Masih Tertahan di Peringkat 9
Senin, 16 September 2024