Kupastuntas.co, Tanggamus - Empat petugas kebersihan di Pasar Kotaagung, Kabupaten Tanggamus mengaku telah dipecat lantaran meminta gaji kepada kecamatan yang belum dibayar selama 2 bulan.

Nasib keempat petugas angkut sampah di pasar Kotaagung ini bak pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Bagaimana tidak, maksud mereka menanyakan gaji yang belum dibayar selama 2 bulan, justru yang mereka terima pemecatan.

"Sangat wajar kan bila kami menanyakan hak kami yaitu gaji yang sudah dua bulan belum dibayar. Tapi yang kami terima hanya Rp1 juta, padahal gaji kami Rp1.150.000 per bulannya, tapi cuma dikasih sejuta. Sudah itu kami tidak boleh kerja lagi alias dipecat," kata seorang petugas kebersihan yang dipecat dan minta tidak dituliskan namanya, Senin (14/5/2018).

Menurutnya mereka tidak tahu mengapa tiba-tiba mereka dipecat, sementara gaji mereka yang dua bulan belum dibayar.

"Apa karena gara-gara kami nanyain gaji kami, terus kami di pecat. Sedih mas, padahal kerjaan itu satu-satunya harapan kami untuk menghidupi anak dan istri," katanya.

Ia berharap kepada pemerintah kecamatan, agar dirinya serta rekannya dapat di pekerjakan kembali seperti biasanya.

Sementara seorang petugas kebersihan pasar Kotaagung yang ditunjuk sebagai ketua kebersihan pasar membenarkan keempat rekannya itu dipecat.

"Informasi yang saya terima mereka dipecat, dan memang dari dua bulan gaji mereka, setahu saya baru dikasih sejuta per orangnya," kata dia yang enggan dituliskan namanya.

Menurutnya, keempat rekannya yang baru 4 bulan bekerja itu dipecat karena tidak ada anggaran buat gaji mereka.

"Mereka dipecat karena tidak ada lagi anggaran. Rupanya gaji mereka selama ini diambil dari gaji tenaga honorer termasuk kami petugas kebersihan yang dipotong Rp35 ribu per bulan.Tapi setelah gaji kami tidak dipotong, otomatis tidak ada lagi anggaran gaji buat petugas kebersihan yang baru," kata dia.

Dan dampak dari dipecatnya keempat petugas angkut sampah pasar itu adalah sampah yang tidak diangkut selama 3 hari.

"Dari hari Kamis sampai Sabtu kemaren sampah tidak diangkut karena tidak ada yang kerja. Sampahnya numpuk menutupi separuh jalan dan siring," kata Sri, seorang pedagang di pasar Kotaagung. (Sayuti)