• Selasa, 26 November 2024

Demi Kuatkan Literasi, Zainudin Sambangi Perpusnas

Jumat, 11 Mei 2018 - 10.39 WIB
54

Kupastuntas.co, Lampung Selatan- Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan mengunjungi gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Rabu (09/05/2018). Kunjungan orang nomor wahid di Kabupaten berjuluk Gerbang Krakatau itu diterima langsung oleh Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando.

Di sela-sela kunjungannya, Bupati Zainudin Hasan menyempatkan diri untuk melihat secara langsung suasana serta tata ruang gedung Perpusnas. Kelengkapan sarana dan prasarana yang ada, menginspirasi dirinya untuk menerapkan di kabupaten yang dipimpinnya.

Zainudin berharap Perpusnas dapat memberikan dukungan terkait program yang akan dilakukan Pemkab Lamsel. Dimana, saat ini pihaknya tengah gencar menyebarluaskan Perpuseru hingga ke pelosok-pelosok desa.

“Dengan hadirnya perpustakaan dari tingkat kabupaten hingga ke pelosok desa, semua masyarakat baik dewasa, pemuda serta anak-anak yang putus sekolah diharapkan dapat lebih gemar mambaca,” kata Zainudin.

Menurutnya, keberadaan perpustakaan juga perlu dilengkapi dengan sarana dan prasana yang memadai, seperti jaringan internet. Sehingga nantinya, Perpuseru dapat dirasakan manfaatnya oleh anak-anak yang putus sekolah.

“Nanti mereka (seluruh lapisan) bisa mengakses internet, sehingga kita semua bisa membuka cakrawala dunia dan bisa meraih kesuksesan dan kejayaan untuk Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkab Lampung Selatan, Eka Riantinawati mengatakan, tujuan dari kunjungan itu adalah bagaimana menjadikan perpustakaan yang ada di Lampung Selatan bisa lebih berkembang sampai ke pelosok-pelosok desa.

“Harapannya, masyarakat akan lebih merasakan manfaat hadirnya perpustakaan sampai ke pelosok desa. Selanjutnya, dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dengan mengakses berbagai ilmu pengetahuan melalui perpustakaan," ujar Eka.

Di lain pihak, Kepala Perpusnas  RI,  Muhammad Syarif Bando, mengapresiasi niatan dan upaya Pemkab Lampung Selatan dalam menyebarluaskan Perpuseru hingga ke pelosok-pelosok desa. Menurutnya, semangat menaikkan kualitas literasi dapat berujung pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

"Masyarakat tidak hanya diajari pentingnya membaca tapi juga dilatih untuk mengerti segala maksud isi pesan maupun informasi yang terkandung dalam setiap bahan bacaan,” ujar Muhammad Syarif.

Syarif mengungkapkan, seiring perkembanhgan zaman, paradigma perpustakaan sudah berubah. Bukan lagi sekedar tumpukan buku yang diterima, diolah, diklasifikasikan, dikatalogisasi hingga akhirnya berdebu dan membusuk tapi nihil manfaat bagi masyarakat.

Tetapi juga dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi ,sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi serta berbagai jenis jasa lainnya. Pustakawan yang bertugas di perpustakaan, juga harus mampu menjadi jembatan pengetahuan dari semua koleksi yang tersedia," imbuhnya.(**)

Editor :