National University of Singapore (NUS) : Lampung Salah Satu Provinsi Paling Berkembang
Bandar Lampung (Kupas Tuntas) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Balitbangda Provinsi Lampung menjalin kerjasama dengan Asian Competitiveness Institute (ACI) National University of Singapore (NUS) dalam peningkatan daya saing melalui pemanfaatan potensi unggulan daerah.
Melalui sambutan Pjs. Gubernur Lampung yang diwakili oleh Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Taufik Hidayat mengungkapkan, NUS merupakan institusi yang telah berperan dalam memotret daya saing provinsi-provinsi di Indonesia.
"NUS sebagai perguruan tinggi terbaik se Asia tentu memiliki kapasitas dan kredibilitas yang tidak diragukan untuk menghasilkan riset yang implementable. Sebuah kebanggaan bagi Provinsi Lampung bisa bersinergi dengan lembaga kelas dunia seperti University of Singapore. Karena itu, jika pihak luar saja mau bersusah payah memikirkan pembangunan provinsi kita, maka sudah seharusnya kita menyambutnya dengan bergerak lebih proaktif dan progresif," ujar Taufik, saat Seminar Peningkatan Daya Saing Provinsi Lampung melalui pemanfaatan potensi unggulan daerah, di Ruang Pertemuan Kantor Bank Indonesia Wilayah Lampung, Kamis (3/5/2018).
Dalam potret pembangunan yang bertajuk Daya Saing Provinsi di Indonesia yang dirilis oleh ACI NUS menerangkan, Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki progres positif setiap tahunnya . Pada tahun 2015, peringkat daya saing Provinsi Lampung berada di posisi 25. Tetapi pada tahun 2017 peringkat itu telah diperbaiki hingga pada level 14, bahkan dalam shoft launching ACI akhir tahun lalu peringkat daya saing Provinsi Lampung tahun 2018 telah mencapai posisi ke-11.
Menurut Taufik, upaya peningkatan daya saing merupakan langkah strategis untuk menyamakan pemikiran seluruh pihak dalam bekerja cerdas dalam meningkatkan daya saing daerah. Peningkatan daya saing merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha swasta maupun BUMN/BUMD, lembaga/organisasi non profit dan juga masyarakat.
"Tidak bisa di antara kita menjadi penonton sementara yang lainnya bekerja, karena perputaran roda pembangunan tidak akan bergulir maksimal. Kontribusi semua pihak baik pemikiran maupun implementasi program menjadi daya dorong pencapaian tersebut," ujarnya.
Deputi Direktur ACI, Mulya Amri memaparkan, tiap tahun pihaknya mengkaji daya saing antara negara satu dengan negara lainnya di Asia, bahkan sampai ke tingkat provinsi. Karena menurutnya, tiap provinsi memiliki performa yang berbeda-beda.
"Dulu kita membandingkan Indonesia dengan Malaysia, tetapi ternyata Malaysia berkembanganya begitu cepat sehingga kita membandingkan Indonesia dengan Thailand, Filipina dan Vietnam, dan ternyata saat ini Indonesia berada di urutan lima se-Asia di atas Filipina dan Vietnam," kata Mulya.
Dia mengatakan, sebagai provinsi sudah seharusnya Lampung memperhatikan provinsi-provinsi lain untuk dijadikan sebagai pesaing apakah Riau, Kalimantan, Banten dan lainnya.
Berdasarkan penelitiannya, naik dan turunnya daya saing suatu negara atau daerah bisa disebabkan karena harga komoditas sumber daya alam, dan di Indonesia masih sangat rentan terhadap situasi harga sumber daya alamnya. (Erik)
Berita Lainnya
-
Jelang Libur Nataru, BPTD Lampung Temukan 53 Bus AKAP Tak Laik Jalan
Minggu, 22 Desember 2024 -
RSUD Abdul Moeloek Lampung Siagakan 300 Tenaga Kesehatan di Libur Nataru
Minggu, 22 Desember 2024 -
BI Lampung Siapkan Uang Tunai Rp 1 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2024-2025
Minggu, 22 Desember 2024 -
Bahas Harga Singkong, Pj Gubernur Lampung Panggil 29 Perusahaan
Minggu, 22 Desember 2024