• Selasa, 26 November 2024

Luar Biasa! Inilah Perjuangan Generasi Penerus Indonesia Demi Ikut USBN

Kamis, 03 Mei 2018 - 20.25 WIB
123

Kupastuntas.co, Tanggamus - Demi meraih cita-cita dan lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), sebanyak 14 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tirom, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus harus turun gunung, dan menempuh perjalanan laut menggunakan perahu menuju sekolah tempat USBN digelar.

Mereka turun gunung melewati jalan terjal dan licin belasan kilometer. Ketika sampai di tepi pantai perjalanan harus dilanjutkan dengan menyeberangi laut, naik perahu ketinting (perahu kecil bermesin tempel) selama kurang lebih satu jam.

Ke 14 anak tersebut, 4 putra dan 10 putri akan mengikuti USBN yang dimulai pada Kamis (3/5/2018), dan dilaksanakan dengan sistem rayonisasi atau gugus. Kali ini dipusatkan di SD Negeri 1 Karang Brak, di Pekon Karang Brak, Kecamatan Pematangsawa, Tanggamus.

"Kami terpaksa lewat jalur laut, sebab kalau lewat jalur darat, selain jalannya rusak (jalan setapak) dan menerobos hutan serta melewati sungai. Juga bisa-bisa kami terlambat tiba di sekolah tempat USBN dilaksanakan," kata Suyudi, Kepala SDN 2 Tirom, yang ikut mendampingi anak-anak tersebut.

Menurut Suyudi, agar tidak terlambat tiba dilokasi USBN, mereka berangkat dari Dusun Sugiwaras yang merupakan lokasi SDN 2 Tirom sekitar jam 5 pagi. Perjalanan pagi itu dimulai menuruni area perbukitan menuju pantai.

Minimnya sarana transportasi dan kondisi medan yang bergunung dan berbukit terjal memaksa anak-anak ini harus berjalan kaki hingga puluhan kilometer, sebelum melanjutkan perjalanan mereka menggunakan perahu.

"Dari pantai perjalanan dilanjutkan naik perahu, nyeberang laut selama lebih kurang sejam," katanya.

Para siswa sengaja berangkat secara berkelompok karena mereka tak berani melintasi hutan, kebun, dan perbukitan. Sejumlah orang tua siswa yang mengkhawatirkan keselamatan anaknya sengaja mengantar sendiri anaknya hingga ke pinggir pantai

"Saya bangga bercampur sedih melihat semangat anak-anak untuk bisa ikut USBN. Mereka kuat, dan sangat optimis bisa lulus ujian," ujar Suyudi.

Dikatakan Suyudi, USBN tahun ini sekolah yang dipimpinnya harus menumpang USBN bersama SDN 1 Karang Brak dan MI Baitul Ulum di SDN 1 Karang Brak.

"Ini untuk mempermudah pengiriman LJK (lembar jawaban kertas) ke kecamatan di Waynipah," katanya. (Sayuti)

Editor :