• Selasa, 26 November 2024

Lagi, Potret Dunia Pendidikan yang Menyedihkan, Mau Sampai Kapan?

Rabu, 02 Mei 2018 - 19.58 WIB
194

Kupastuntas.co, Tanggamus - Satu unit gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sidomulyo, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus sangat memprihatinkan. Atap gedung yang terdiri dari dua kelas mengalami rusak berat, bahkan nyaris ambruk.

Atap bangunan yang masih menggunakan balok dan kayu tersebut sudah keropos. Beberapa kayu penyangga terlihat sudah patah. Sehingga membuat sejumlah plafon dan genting berjatuhan. Kondisi ini diperparah dengan plafon yang sudah ambrol, dan sebagian terlihat tergantung dan bergoyang-goyang saat ditiup angin.

"Kalau hujan air juga langsung bocor di dalam kelas, kelas jadi becek,’’ ujar seorang siswa SDN setempat, Rabu (2/5/2018).

Kondisi tersebut mengancam kenyamanan dan keamanan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran orangtua, dewan guru dan Kepala Sekolah. Pihak sekolah sudah melaporkan kondisi kerusakan bangu­nan sekolah itu ke Di­nas Pendidikan Tanggamus.

Namun, Rabu (2/5/2018), belum ada tanda-tanda bakal direhabi­litasi maupun direvitalisasi.

”Apa harus menunggu ambruk dulu, baru sekolah tempat proses belajar anak-anak kami ini diperbaiki. Atau, menunggu korban dulu, baru sejumlah pejabat datang meninjau sekolah ini. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi," kata Heri (40), salah seorang wali murid SDN 2 Sidomulyo, Rabu (2/5/2018).

 

Kepala SDN 2 Sidomulyo, Kecamatan Airnaningan, Zainal Abidin mengatakan kondisi gedung yang dibangun tahun 2007 itu sudah sangat memprihatinkan. Tetapi karena keterbatasan ruang kelas yang ada, maka gedung itu yang terdiri dari dua ruang kelas tetap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pihak sekolah telah mengajukan perbaikan ke Disdik Kabupaten Tanggamus, namun, belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Sehingga, pihak sekolah dan wali murid merasa khawatir dengan kondisi 2 ruang kelas itu, karena bisa mendadak ambruk.

”Bila melihat kon­disi bangunannya kami waswas. Terlebih, bila turun hujan. Karena, kuda-kuda yang terbuat dari kayu balok sudah rapuh dimakan rayap. Bahkan, sebagian sudah ada yang patah,” ujar Zainal Abidin.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah genteng di gedung itu juga nampak pecah sehingga ketika hujan maka dipastikan ruangan itu akan basah akibat air hujan yang masuk ke dalam ruangan. (Sayuti)

Editor :