• Minggu, 24 November 2024

Ini Kemeriahan Rangkaian Festival Beguai Jejama 2018

Senin, 30 April 2018 - 20.23 WIB
55

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPML) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menjelaskan maksud pelaksanaan dan rangkaian acara pelaksanaan Festival Beguai Jejama 2018.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Beguai Jejama 2018, selaku Kepala DPML Lambar Dr. Nukman MS mengatakan, maksud dari kegiatan tersebut adalah kegiatan kerja sama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan sebagai penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

Sedangkan tujuan kegiatannya adalah meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.

Lebih lanjut, festival dilaksanakn selama 2 hari, Senin-Selasa (30/04-01/05/2018) di Pekon Tribudi Sukur Kecamatan Kebun Tebu. Adapun rangkaian kegiatan pada Senin (30/04/2018) adalah, gelar tari, pameran produk unggulan pekon "sai pekon sai produk" (satu pekon satu produk), aksi penanaman pohon buah-buahan serentak di Pekarangam rumah warga, peluncuran inovasi kegiatan gotong royong masyarakat tribudi sukur.

Kemudian rangkaian kegiatan pada hari selasa (01/05/2018) yakni, aksi jaga sumber mata air (penanaman 100 bibit bambu), gerakan aksi beguai jejama (gerak bejejama) membuka badan jalan, hayu ngaji, penutupan turnamen olahraga pekon tribudi sukur," ungkap Nukman.

Baca Juga: Festival Beguai Jejama, Parosil Ingatkan Pentingnya Hidup Bersama dalam Keberagaman

Baca Juga: Festival Beguai Jejama Ajang Pekon Ciptakan Inovasi Gotong Royong

Baca Juga: Selain Meningkatkan Persatuan, Festival Beguai Jejama Juga Dimaknai Ini

Dia menjelaskan, rangkaian kegiatan inovasi gotong royong masyarakat tribudi sukur yaitu, gerakan balong ikan, intip perokok, jaga sumber mata air, devisi penjaga hutan, hayu ngaji, ayo bersih, dan rebutan. Adapun salah satu inovasi teknologi tepat guna mesin cuci biji kopi karya Iyan Nuridiansyah yang telah dimanfaatkan oleh kelompok wanita tani (KWT) Melati dalam memproduksi 32 ton kopi bubuk di tahun 2017. (Anton)

Editor :