Bintoro: 15 Tahun Desa Sumber Arum Menjadi Penghasil Sayuran Terbanyak
Kupastuntas.co, Lampung Utara - Sejak 15 tahun lalu Desa Sumber Arum, Kecamatan Kotabumi, sudah menjadi salah satu desa berpenghasilan sayuran-sayuran terbanyak di Kabupaten Lampung Utara.
Kepala Desa Sumber Arum, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, Bintoro mengatakan bahwa Desa yang dipimpinnya merupakan Desa penghasil sayuran terbanyak di Kabupaten Lampung Utara, sejak 15 tahun yang lalu menjadi daerah berpenghasilan sayuran-sayuran.
Hal itu menurutnya, karena mayoritas penduduk yang ada di Desa Sumber Arum bercocok tanam sayuran.
"Ia Sumber Arum ini memang penghasil sayuran terbanyak di Lampura. Di sini mayoritas penduduknya bercocok tanam sayuran, mereka memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami sayur. Dan ini sudah 15 tahun berjalan," ujar Bintoro, Senin (30/04/2018).
Untuk menunjang tumbuh suburnya sayur mayur yang ada di Desanya tersebut lanjut Bintoro, pihaknya memiliki Program yang terdapat dalam Dana Desa (DD) dengan mempersiapkan Sumur Bor.
Sumur Bor-sumur bor yang ada itu dipergunakan untuk membantu para warga yang hendak menyirami tanaman sayur mayur yang ada di pekarangan rumahnya.
"Dengan adanya sumur bor ini sangat membantu masyarakat. Saat musim kemarau mereka tidak kesusahan lagi harus mengambil air dari sawah. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah ini juga untuk membantu perekonimian keluarga," kata dia.
Ketika ditanya apakah sudah ada bantuan dari Pemerintah yang disalurkan untuk Desa Sumber Arum Bintoro menyatakan, untuk bantuan belum ada, namun kedepan ada program dari Dinas Pertanian khusus untuk petani sayuran.
Untuk itu, dirinya berharap agar pertanian ini bisa berjalan dengan baik perlu dilakukannya pengawasan terhadap pupuk. Karena petani sering sekali merasakan terjadinya kelangkaan pupuk.
"Untuk hasil panen sendiri biasanya itu ada pedagang-pedagang dari berbagai Desa atau wilayah yang ada di Lampura datang langsung membeli sayuran. Atau ada juga yang langsung membawa sayurannya ke Pasar Sentral dan Pasar Pagi Kotabumi," jelasnya.
Sementara itu Toto(45) salah satu petani sayur mayur yang ada di RT 01 RW 01 Desa Sumber Arum mengatakan, di lahan seluas 20x50 meter miliknya diisi berbagai jenis sayuran mulai dari Bayam, Kangkung, Sawi, Granji, Slada dan sayuran lainnya.
Dalam satu lahan barisan mampu menghasilkan Bayam, Kangkung dan Sawi sebanyak 50 hingga 60 ikat. Jika harganya sedang tinggi, bayam, kangung dan sawi bisa dibeli pedagang dengan harga Rp 1.900 per ikat.
Jika dikalikan 4 baris lahan saat panen dari bayam, kangkung dan sawi saja bisa menghasilkan uang sebanyak Rp 690 Ribu. Namun jika harganya anjlok alias murah petani biasanya hanya mendapat keuntungan yang tipis.
BACA JUGA: Jalin Silaturahmi, Kapolres Lampung Utara Bersepeda Bareng Masyarakat
"Untuk proses tanamnya seperti Bayam dan Kangkung itu hanya 21 hari. Sementara untuk Sawi sendiri lebih lama yakni satu bulan baru panen. Pupuk sendiri kita pakai pupuk kandang yakni kotoran Ayam dan Kambing. Sayuran-sayuran yang sudah diikat biasanya langsung diborong oleh pedagang baik dari Desa Sumber Arum maupun Desa tetangga," pungkasnya. (Sarnubi)
Berita Lainnya
-
Hadiri Pembukaan Turnamen Futsal Ardjuno Cup Bukit Kemuning, Arinal Djunaidi Janji Bangun Gedung Futsal Jika Terpilih
Rabu, 13 November 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan, Pengacara Korban Desak Polisi Tetapkan Kades Mekar Asri Lampura Jadi Tersangka
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Melalui Indibiz, Witel Lampung Berikan Solusi Integritas Sektor Pendidikan
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan Kades Mekar Asri Lampura, Korban Desak APH Bertindak Tegas
Jumat, 25 Oktober 2024