Petani Kakao Asal Lampung Timur Diundang ke Jerman
Rabu, 25 April 2018 - 18.46 WIB
582
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Riswanto, petani kakao asal Desa Banjar Agung, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti acara tahunan Internasional Cacao Organization (ICCO) di Berlin, Jerman, pada 22-25 April 2018 dari 138 peserta seluruh dunia.
Kasi Pengolahan, Penasaran dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur, Jajang, mewakili Kabid Perkebunan Amin Sunardi, mengatakan bahwa Riswanto bukan satu-satunya petani yang berhak mewakili Indonesia. Ia ditemani petani asal Provinsi Bali yang mendapatkan undangan serupa.
“Terpilihnya Riswanto menjadi wakil Indonesia karena beliau memang gigih melakukan penelitian yang akhirnya bekerjasama dengan Balai Penelitian kakao dan kopi di Jember pada tahun 2014 silam,” ujarnya, Rabu (25/04/2018).
Dari penelitian tersebut, dirinya berhasil menemukan Klon Masamba Cocoa Clone O2 (MCC O2) yang potensi produktivitasnya mencapai 3.000-3.500 kg/ha. Varietas tersebut juga tahan terhadap serangan busuk buah dan hama. Menurutnya, tanaman kakao memang cocok dengan topografi Lamtim yang letaknya 30 meter di atas permukaan laut.
“Riswanto juga berhasil menciptakan Sowindo (objek wisata) kakao di desanya. Hal itulah yang menjadikan Riswanto mendapatkan undangan untuk menghadiri seminar tahunan ICCO di Berlin," ungkapnya.
Jajang berharap, sepulang Riswanto dari Berlin, ia dapat memberikan motivasi kepada para petani di Kabupaten Lampung Timur untuk kembali membudidayakan kakao. Karena lahan kakao sampai tahun 2017, hanya sekitar 10.806 ha dengan tingkat produksi 442 kg/ha.
"Selain dapat memotivasi para petani, saya berharap kejayaan kakao di Lamtim dapat kembali seperti tahun 1980-an,” tandasnya. (Jaya)
Berita Lainnya
-
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024 -
Pria 60 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Parit Desa Gedung Dalam Lamtim
Minggu, 15 Desember 2024