• Jumat, 19 April 2024

Arus Mudik Lampung 2018 Diprediksi Naik 10 Persen, Begini Persiapannya

Selasa, 24 April 2018 - 08.43 WIB
200

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pada musim mudik Lebaran 2018, jumlah pemudik yang melintasi Provinsi Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak diperkirakan naik 10 persen dibandingkan tahun 2017.

Jika tahun lalu ada 1,4 juta pemudik, tahun ini diperkirakan mencapai 1,6 juta pemudik. Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Minto Raharjo mengatakan, meski ada lonjakan arus mudik di tahun ini, ia memastikan armada angkutan dari semua moda transportasi sanggup menampung. Baik itu bus, kereta api, pesawat hingga kapal penyeberangan.

“Kapasitas angkutan di Lampung di semua moda angkutan secara matematis masih bisa menampung. Artinya masih memadai, tidak akan ada kekurangan,” kata Minto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/04/2018).

Minto menjelaskan, saat ini di Pelabuhan Merak-Bakauheni, ada 67 kapal yang beroperasi. Jumlah ini dipastikan cukup bahkan lebih. Karena untuk trip dengan menggunakan 5 dermaga saja, hanya butuh sekitar 30 kapal.

“Kalau kapasitas kapal kita luar biasa, nggak akan kekurangan karena ada 67 unit kapal, jadi pemudik nggak usah khawatir. Tinggal kita atur skenario tripnya saja. Kalau kondisi normal kita main di 96 trip, saat mulai sibuk kita main di 120 trip. Waktu sandar dan selayarnya juga kita press supaya perputarannya juga lebih cepat,” jelas Minto.

Hasil evaluasi Dishub pada arus mudik tahun 2017 lalu, kata dia, umumnya kepadatan terjadi pada H-2 Lebaran. Seperti di Terminal Rajabasa, tahun lalu pada H-2 mencapai 31.000 penumpang. Sementara di Bandara Radin Inten II mencapai 9.660 penumpang, padahal kapasitas reguler hanya 5.800 penumpang.

Meski seluruh moda transportasi cukup, namun Minto mengakui ada jam-jam tertentu dimana para penumpang menumpuk di pelabuhan. Menurutnya, hal itu tidak sepenuhnya karena kekurangan angkutan, tetapi banyak pemudik yang umumnya masih menjalankan ibadah puasa tidak langsung melanjutkan perjalanan, tetapi beristirahat hingga waktu berbuka.

Untuk antisipasi penumpukan penumpang, ia mengatakan sudah menyiapkan 20 bus cadangan yang siap digunakan kapan saja. “Jika ditotal satu hari kita nggak akan kekurangan. Karena secara teori jumlah bis dibanding penumpang itu masih memadai. Walau pun melonjak 10 persen itu masih lebih,” kata dia.

Dalam waktu dekat, Dishub Lampung juga akan melakukan pengecekan kendaraan angkutan untuk memastikan kelaikan kendaraan. Tak hanya itu, Dishub juga akan mengecek semua sopir angkutan untuk memastikan kondisi mereka dalam keadaan fit, dan tidak dalam pengaruh minuman keras dan narkoba.

“Kita akan tempel stiker untuk kendaraan yang laik jalan. bagi pemudik kalau angkutannya tidak ada stiker kami minta jangan mau naik untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi. Prinsip kami, lebih baik tidak berangkat, ketimbang berangkat tapi tak pernah sampai,” tandasnya.

Terpisah, Commercial Director PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Yusuf Hadi membenarkan bahwa diprediksi jumlah pemudik yang akan melintasi jalur laut Merak-Bakauheni akan meningkat 10 persen. Mengantisipasi kepadatan, perusahaan menyiapkan beberapa skenario berupa penyediaan tiga jenis kapal angkut penyeberangan yang dibedakan berdasarkan ukurannya.

Dalam strateginya, jika lalu lintas laut terpantau normal, ASDP akan mempersiapkan 30 unit kapal berukuran kecil, sedang dan besar. Selanjutnya, 33 unit kapal berukuran sedang dan besar akan disediakan bila lonjakan penumpang sudah mulai padat. Kalau sangat padat, maka ASDP akan menaikkan jumlahnya menjadi 35 unit kapal berukuran besar, yaitu sekitar 5 ribu GT.

Yusuf merinci, kapal laut yang disediakan oleh ASDP di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni, total ada 68 unit. “Kita pun memprediksi, peak hour (puncak kemacetan) di Merak-Bakauheni akan terjadi di atas jam 6 malam sampai Subuh. Soalnya pada jam-jam segitu banyak kapal logistik yang menyeberang," terang dia. (Tampan)

Editor :