• Minggu, 22 Desember 2024

Usai Disuntik di RSUD Sukadana, Pasien Koma dan Bisu

Selasa, 17 April 2018 - 09.55 WIB
859

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Wantoni, keluarga pasien yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana, Lampung Timur mengeluhkan pelayanan tim medis rumah sakit setempat, Senin (16/4/2018).

Wantony menjelaskan, awalnya adik kandungnya yang bernama Lidia Santi, warga Dusun Tegal Rejo, Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur dibawa ke RSUD Sukadana, karena akan melahirkan.

"Pada hari Selasa, 10 April 2018, adik saya mau melahirkan di RSUD Sukadana dengan cara caesar. Malam Jumat, 13 April 2018 ia mau dibawa pulang oleh pihak keluarga, namun ditahan oleh pihak rumah sakit dengan alasan mau diadakan pemeriksaan lanjutan," ujarnya, Senin (16/4/2018).

Setelah itu, kata dia, malam Sabtu 14 April 2018, dilakukan penyuntikan oleh dokter sebanyak 2 kali. Namun setelah disuntik, pasien justru koma. Dan ketika sadar dari koma, dia tidak bisa bicara hingga berita ini dirilis.

"Saat ini adik saya di rawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandar Lampung,” imbuhnya.

Rencana pihak keluarga, akan melaporkan  hal ini ke Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampung Timur agar dapat ditindak lanjuti.

Sementara itu, Direktur RSUD Sukadana Dr. Nanang mengaku belum bisa menyimpulkan atau mengambil tindakan apapun terkait masalah tersebut. Menurutnya, ia perlu koordinasi terlebih dahulu dengan tim dari dokter anak dan yang lainnya agar informasi yang didapat lebih akurat.

"Untuk saat ini saya tidak bisa kasih statement apa-apa. Intinya saya akan koordinasi terlebih dahulu dengan tim yang menangani pasien dan mempelajari persoalan sebenarnya," ucapnya.

Sementara itu, saat diwawancarai di RSUDAM Bandar Lampung, kakak ipar pasien, Riki Herdian (30) mengatakan, pasien masuk pada Sabtu (14/4/2018) malam pukul 22.00 di RSUDAM, di ruang Unit Gawat Darurat  (UGD).Namun saat di ruang UGD, pasien belum diobati. Hanya diberikan infus, dan pendeteksi jantung.

"Belum ada ditangani sama dokter spesialis sama sekali, karena hari libur," kata dia.

Lalu, pada hari Senin pasien sadar dan dinyatakan sehat sehingga tidak perlu dirawat di UGD. "Tapi sampai sekarang tetap juga belum ditangani sama dokter spesialis," ucapnya.

Menurutnya, adik iparnya yang dirawat di ruang kenanga nomor 6 RSUDAM itu telah sadarkan diri pada Senin pukul 08.00 pagi. ketika sadar pasien mengigau.

"Omongan pertama dia "aduh sakit, kalau boleh jangan caesar-lah", terangnya.

Ia berharap, pihak rumah sakit melakukan tindakan yang serius terhadap pasien. "Mudah mudahan dengan kedatangan kalian (media) pihak rumah sakit cepat melakukan pengobatan," imbuhnya. (Jaya/Sule/Kardo)

 

Editor :