• Senin, 25 November 2024

Petani Kakao Putus Asa Hadapi Hama, Pemerintah Belum Beri Bantuan

Kamis, 12 April 2018 - 19.56 WIB
324

Kupastuntas.co, Tanggamus - Para petani kakao di Kabupaten Tanggamus meminta pemerintah setempat untuk membantu petani dalam memberantas hama tanaman kakao. Karena serangan hama dan penyakit itu sudah membuat petani putus asa.

Ibnu (35), salah seorang petani kakao di Pekon Kalimiring, Kecamatan Kota Agung Barat, mengatakan, tanaman kakao di pekonnya dan pekon sekitar seperti Pekon Payung, Gedung Jambu, Maja, Kanyangan, dan sebagainya yang jumlahnya ratusan hektare diserang hama seperti hama penggerek batang dan busuk buah, sehingga mereka selalu mengalami gagal panen.

Akibat serangan hama tersebut membuat produksi tanaman kakao petani merosot, karena hama tersebut membuat kakao petani menjadi rusak dan tidak layak untuk dipanen, apalagi dipasarkan kepada distributor.

“Kondisi ini sudah terjadi hampir tiga tahun ini. Kami selalu gagal panen, karena tanaman diserang hama dan buah terkena penyakit busuk buah. Kami sudah mulai putus asa menghadapi ini semua. Karena semua yang kami lakukan tidak berhasil memberantas hama dan penyakit kakao itu,” kata Ibnu, Kamis (12/4/2018).

Selain diserang hama, masa panen produksi kakao petani juga diganggu curah hujan yang masih tinggi, sehingga tanaman kakao mereka tidak berproduksi dengan baik.

Akibat serangan hama dan tingginya curah hujan, kakao petani yang produksinya mampu mencapai 1.000 sampai 2.000 kilogram per hektare, turun drastis paling tinggi hanya sekitar 20 sampai 50 kg per hektar.

“Bahkan ada yang satu hektar hanya menghasilkan Kakao lima kilogram,” katanya.

Akhirnya sebagian petani kakao yang gagal panen tersebut kemudian beralih menjadi petani pepaya jenis pepaya California, guna menambah pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Baca Juga : Petani Kakao Gagal Panen Akibat Hama...

“Hidup warga disini yang selama ini mengandalkan hidup dari kakao, semakin susah, mas. Entah sampai kapan ini semua berakhir, kadang untuk makan sehari-hari saja susah,” kata Rasudin, tokoh masyarakat Pekon Kalimiring.

Sementara petani kakao yang tidak mengganti tanaman kakao dengan tanaman lain terpaksa pasrah dan sebagian diantara mereka juga ada yang berencana mengganti tanaman kakaonya dengan tanaman jangka pendek yang lebih cepat menghasilkan seperti sayur-sayuran, cabai dan sebagainya.

Sementara Zainul, petani kakao di Pekon Payung, berharap pemerintah segera membantu mengatasi masalah petani yang tanamannya terserang hama agar mereka tetap dapat menjadikan tanaman kakao sebagai andalan pertanian mereka.

"Kakao merupakan andalan pertanian kami sebelumnya, namun sejak hama mulai menyerang setiap waktu dan hujan turun merusak tanaman kakao petani, petani menjadi putus asa. Saya berharap pemerintah memberikan perhatian kepada petani," harapnya. (Sayuti)

Editor :