Petani Tanggamus Kembali Bergairah Kembangkan Pepaya California
Kupastuntas.co, Tanggamus - Petani pepaya California di Kabupaten Tanggamus, kembali bergairah mengembangkan pepaya California, setelah dua tahun terakhir terserang hama dan penyakit organisme penganggu tanaman (OPT) sehingga petani mengalami kerugian cukup besar.
Saat ini sejumlah petani pepaya California yang tersebar di 20 kecamatan Kabupaten Tanggamus, mulai memasuki masa panen. Dan panen kali ini, petani menikmati harga bagus dikisaran Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah sudah mulai panen lagi, harganya juga cukup bagus. Ini sedikit menghibur setelah hampir dua tahun tanaman pepaya kena hama dan penyakit," kata Ibnu (40), petani pepaya di Pekon Kalimiring, Kecamatan Kota Agung Barat, Selasa (10/4/2018).
Tingginya permintaan pepaya California, ditambah harganya cukup bagus itu cukup menjanjikan mendongkrak pendapatan ekonomi keluarga. Dan pepaya California kembali menjadi primadona dikarenakan menjanjikan keuntungan yang lebih.
"Tingginya permintaan ditambah harganya juga bagus, membuat kami bergairah untuk kembali mengembangkan pepaya California, ujar Pono (50), petani pepaya California di Kecamatan Semaka.
Menurut Pono, biaya tanaman pepaya California hingga produksi mencapai Rp 25 ribu per pohon. Sedangkan, usia produksi pepaya California itu bisa mencapai lima tahun.
"Jika petani tanam seluas satu hektare bisa mencapai 1.800 pohon dengan biaya produksi sekitar Rp 35 juta, maka pada panen tahun pertama sudah kembali modal," katanya.
Rahmat, petani pepaya di Kecamatan Kota Agung Timur mengaku was-was bila tanaman pepaya California miliknya nanti diserang hama dan penyakit organisme penganggu tanaman (OPT) sehingga petani mengalami kerugian cukup besar.
"Kami dua tahun lalu tidak bisa memanen pepaya California karena terserang hama dan penyakit. Jangankan untung, kami rugi besar, banyak yang stres karena tanaman mati," katanya.
Dullah (48), seorang petani di Kecamatan Pugung, mengaku sudah tiga tahun mengembangkan pepaya California seluas tiga hektare.
"Jika musim panen, pepaya ini diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp200 sampai Rp300 juta selama tiga tahun," katanya. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Dirut dan Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Tanggamus Jadi Tersangka Korupsi
Jumat, 22 November 2024 -
Pria di Tanggamus Bacok Teman Gegara Burung Merpati, Ini Kronologinya
Kamis, 21 November 2024 -
Jembatan Gantung Way Umbar Rusak, Pemkab Tanggamus Fokus Tingkatkan Jalan Menuju Akses Permanen
Minggu, 17 November 2024 -
Kejari Tanggamus Sita Harta Mantan Kepala Desa Sukamernah karena Terlibat Korupsi
Kamis, 14 November 2024