• Jumat, 27 Desember 2024

Rapat Paripurna LKPJ, Bupati Lambar Beberkan 5 Terobosan Misi

Senin, 09 April 2018 - 15.03 WIB
68

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Kurang dari 12 jam Sekertariat DPRD melalui Badan Musyawarah (Banmus), Kabupaten Lampung Barat agendakan empat sidang Paripurna di Gedung Margahasana, Senin (9/4/2018).

Berdasarkan pemaparan Bupati  Lambar Parosil Mabsus, terkait Laporan Keterangan Partanggungjawaban Kepala Daerah Tahun Anggaran 2017, Pendapatan Daerah hingga tahun anggaran realisasinya menembus 1,070 triliun rupiah lebih dengan target 1,094 triliun rupiah lebih.

Terus mantan anggota DPRD Lambar tiga periode tersebut menjelaskan, capaian kinerja pembangunan daerah dapat dilihat dari capaian indikator makro pembangunan diantaranya pada tahun 2016 sektor pendidikan mencapai 97,55 persen yang semula hanya 98,32 persen.

Sektor kesehatan dengan angka harapan hidup tahun 2016 mencapai 66,64 tahun meningkat dari tahun sebelumnya 64,62 tahun, sektor pertanian yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Lambar dengan menyumbang 53,40 persen.

"untuk Sektor Perkebunan, mengalami penurunan harga secara umum yang menunjukan terjadi delapan bulan mengalami inflasi da empat bulan mengalami deflasi,” tutur dia.

Lebih jauh dikatakan Parosil, untuk Terwujudnya Kabupaten Lampung Barat Hebat dan Sejahtera yang di cantumkan dalam visi-misi RPJMD tahun 2017-2020 adalah yang akan dicapai melalui lima terobosan misi yaitu, mengembangkan wilayah melalui pembangunan infrastruktur secara berkeadilan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehat cerdas dan berdaya saing.

Meningkatakan perekonomian, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan mengembangkan peri kehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif.

Guna mencapai lima misi tersebut telah di tetapkan enam tujuan yang dijabarkan ke 32 sasaran strategis dan 59 indikator sasaran strategis.

Masih kata Bupati, dari sisi keuangan yang direncanakan sebagai pendapatan daerah tahun 2018 sampai 2022 yaitu, tahun 2018 sebesar 1,13 triliun rupiah lebih, 2019 sebesar 1,24 triliun rupiah lebih, 2020 sebesar 1,37 triliun rupiah lebih, 2021 sebesar 1,51 triliun rupiah lebih dan tahun 2022 sebesar 1,66 triliun rupiah lebih.

Proyeksi pendapatan daerah tersebut digunakan untuk belanja daerah tahun 2018 hingga 2022 diantaranya tahun 2018 sebesar 1,84 triliun rupiah lebih, 2019 sebesar 1,35 triliun rupiah lebih, tahun 2020 sebesar 1,48 triliun rupiah lebih.

“Tahun 2021 sebesar 1,64 triliun rupiah lebih dan tahun 2022 sebesar 1,84 triliun rupiah lebih,” ucap Bapak tiga anak tersebut.

Dengan begitu indikator makro, yang telah direncanakan sejak dirinya dilantik tahun 2017 lalu akan dicapai pada akhir periode RPJMD dengan target kondisi jalan mantap, dengan kondisi awal sebesar 51,21 persen menjadi 80 persen, pada tahun 2022.

Target desa yang dialiri listrik pada tahun 2022 100 persen dengan kondisi awal 82,35, indeks lingkungan hidup 64,12 persen dengan kondisi awal sebesar 57,16, indeks pembangunan manusia kondisi awal sebesar 65,45 persen menjadi 69,34 persen pada tahun 2022.

Target pendapatan per kapita tahun 2022 menjadi 30 juta rupiah lebih dengan kondisi awal sebesar 19 juta rupiah lebih. Laju pertumbuhan ekonomi kondisi awal 5,01 persen menjadi 5,8 sampai dengan 6 persen  pada tahun 2022.

“Untuk desa tertinggal saya targetkan menjadi 0 persen di akhir masa RPJMD dari kondisi awal 29 persen,” imbuh dia. (Anton)

Editor :