• Jumat, 26 April 2024

Meski Borong 8 Medali Emas Tingkat Nasional, Tapak Suci Unila Mengaku Kecewa

Minggu, 08 April 2018 - 11.06 WIB
233

Kupastuntas.co, Bandarlampung - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Lampung (Unila) baru saja menorehkan prestasi gemilang, menyabet 8 medali emas sekaligus dalam Kejuaraan Nasional Lampung Chamionship II di Metro, Lampung pada 30-32/03/2018 lalu. Namun, meski demikian pengurus mengaku menyayangkan sikap pihak kampus.

“Dana dari Rektorat Unila sama sekali enggak dapet, jadi terpaksa kita pakai uang kas yang minim dan sokongan anggota, karena sayang sudah mempersiapkan diri selama 2 bulan, masa gak jadi lomba," ungkap Hendri Wahyu, Ketua umum UKM Tapak Suci Unila kepada Kupastuntas.co saat ditemui di sekretariat, Minggu (08/04/2018).

Hendri juga menambahkan, kurangnya fasilitas keamanan juga menjadi kendala yang harus dihadapi UKM Tapak Suci Unila. Peralatan seperti Hand Back yang kurang harus di gunakan oleh seluruh anggota UKM tapak suci. Keamanan untuk para atlit juga menjadi perhatiaan. Pasalnya, resiko cidera mengancam para atlet jika mereka tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Farhan Anas Wibisono, salah satu atlet yang meraih mendali emas kategori A putra, mengharapkan dari pihak Unila untuk lebih memperhatikan UKM yang berprestasi, terutama diUKM yang memang mebutuhkan peralatan latihan dan peralatan sefti lainnya.

“Sebenarnya kita maksa untuk ikut lomba ini, dan ini bahaya kalau tidak pakai pengaman. Kemarin, pengamannya Cuma satu dipakai untuk 8 orang," ungkapnya.

Dalam kejuaraan Kejuaraan Nasional Lampung Chamionship II di Metro, Lampung pada 30-32/03/2018 lalu, yang diikuti 840 peserta nasional dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Banten, Serang, Tasikmalaya, Sumatra Selatan (Palembang) dan Lampung. Atlet UKM Tapak Suci Unila berhasil membawa pulang 8 medali emas dari berbagai kategori.

Ketua umum UKM Tapak Suci Hendri Wahyu mengatakan, medali emas berhasil diraih oleh M. Harist fadillah (Teknik Survey Pemetaan ‘16) kategori kelas C putra, Farhan Abas Wibisono (Teknik Sipil ’17) kategori kelas A putra, Dewi Andriani Lestari (Matematika ’16) kategori kelas B putri.

Selanjutnya, Risky Ardilla (Komunikasi ’17) kategori kelas C putri, Mia Kusniani (Geofisika ’17) kategori seni tunggal putri. Perolehan perunggu diraih oleh Irlan Rahmat (Kehutanan ’17) kategori kelas B putra, Alifin Bima (Penjaskes ’17) kategori kelas D putra, Fadel Almusyafa (Teknik pertanian ’17) kategori kelas A putra.

Hendri Wahyu menerangkan, bahwa atlet-atlet tersebut telah dipersiapkan secara matang selama 2 bulan pelatihan, dengan latihan daya tahan, kecepatan, dan latihan teknik–teknik. Dirinya mengaku bahwa dan untuk perlombaan ini diambil dari uang kas dan iuran anggota sebanyak Rp100 ribu. (Sulaiman)

Editor :