Dinas Pertanian Tubaba Tetapkan Target 5,8 Ton Gabah Per Hektar
Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat – Luas tanam Padi pada musim tanam kedua (Gadu) tahun 2018 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) turun 25%, dari 13.400 Hektar pada musim tanam pertama (rendeng) lalu menjadi 9.800 Hektar. Tampaknya, ketersediaan air menjadi faktor utama penyebab berkurangnya luas tanam pada musim gadu ini, sehingga tidak semua lahan persawahan dapat ditanami oleh salah satu kebutuhan pangan ini, khususnya pada areal sawah Tekhnik Irigasi.
"Ketersediaan air tentunya menjadi faktor utama berkurangnya luas tanam pada musim gadu ini. Karena, tidak semua sawah yang dilalui jaringan irigasi dapat ditanami padi pada musim gadu ini, kalau untuk tadah hujan memang luas tanam terbilang stabil,"ungkap Sutrisno, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Tubaba via ponsel, Minggu (8/4/2018).
Untuk diketahui, lanjut Sutrisno, pada musim rendeng luas tanam 13.400 Hektar, sedangkan pada musim gadu yang sudah mulai dilaksanakan ini ditargetkan luas tanam di Tubaba bisa mencapai 9.800 hektar. Namun demikian, pihaknya tetap optimis ketersediaan air saat ini mampu mencukupi kebutuhan air selama musim gadu, khususnya pada sawah teknik irigasi.
"Apalagi, hujan saat ini masih sering mengguyur wilayah Tubaba. Kami optimis cukup, tapi untuk air selama musim tanam gadu ini memang harus dialirkan secara bergiliran,"terang Sutris.
Teknisnya, imbuh dia, pintu aliran air pada jaringan tersier dibuka secara bergantian, sehingga dapat merata mengairi areal sawah yang ditanami padi.
" Yang jelas diupayakan tidak sampai kering, untuk itu petugas P3A (Petani Pemakai Air) diharapkan dapat membagi kebutuhan air dengan efisien sehingga cukup sampai panen,"tambahnya.
Pihaknya berharap, meningkatnya luas tanam pada musim tanam tahun ini dapat berpengaruh pada peningkatan produksi padi di Kabupaten Tubaba.
"Target produksi padi kita tahun ini minimal 5,8 ton per hektar dan untuk penghitungannya secara keseluruhan akan dilakukan setelah musim gadu selesai. Dalam hal ini kita juga berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), karena mereka yang melakukan penghitungannya. Mudah-mudahan target ini dapat tercapai, sehingga produksi padi kita tahun ini meningkat ,"tukasnya. (Irawan)
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024