Kupastuntas.co, Bandar Lampung - "Anak kecil cuma bisa ngompol" mungkin kalimat itu tidak terpakai bagi Ripda, Almira, Rindang, Safa, Asa, Najwa, dan Tiara siswi Taman Kanak-kanak RA Alusyidah 1 Jl. landak Kedaton bandar Lampung.

Pasalnya siswi yang masih duduk di bangku sekolah taman kanak-kanak ini mampu menarikan tari sigeh pengunten yang merupakan tarian khas Lampung di acara musyawarah Persatuan Wredhatama Republik Indonesia (PWRI) di ruang Autorium Badan Pelaksana Kesehatan (BAPELKES) Bandar Lampung, Kamis (29/03/2018).

Tari Sigeh Pengunten atau yang dikenal oleh masyarakat ramai yakni Tari Sembah adalah tarian tradisional yang biasa ditarikan dalam prosesi adat atau acara besar, sebagai tari penghormatan tamu agung yang datang di sebuah acara.

Kepala sekolah RA Alusyidah ibu Suswanti, S.Pd menjelaskan bahwa dari berbagai program kita juga mengadakan esktrakulikuler yang biasa di lakukan setiap hari Sabtu, contohnya pelatihan tari dan kesenian lain untuk melatih gaya motorik anak-anak untuk mencintai budaya sejak kecil.

"Iya ini merupakan sebuah program atau pelajaran yang diajarkan di sekolah, hal ini kita laksanakan agar daya motorik anak-anak dapat terlatih, dan bisa mencintai budaya, khususnya Lampung", ungkapnya.

Suswanti juga mengungkapkan suka duka untuk melatih anak-anak ini susah-susah gampang, pasalnya anak-anak ini rata-rata usia baru 6-7 tahun, terkadang ada yang mau bergerak, ada yang nangis karena capek.

"Iya untuk pelatihannya butuh keuletan dan kebiasaan aja sih sebenarnya, karena kan yah namanya anak-anak sulit diatur atau nangis itu kan sudah biasa", kata dia. (Sule)