Optimalisasi Rest Area JTTS Guna Tingkatkan Ekonomi Warga
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pintu tol dan rest area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang ada di Lampung akan dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian warga, yaitu dengan membangunan anjungan cerdas sebagai media promosi wisata dan produk unggulan Provinsi Lampung.
Hal ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Regional Economic Development atas Pembangunan JTTS di Novotel Bandar Lampung, Rabu (28/03/2018) yang diikuti oleh Pemprov Lampung dan Pemerintah Pusat.
Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Lampung Taufik Hidayat mengatakan untuk memaksimalkan dampak positif jalan tol, diperlukan sinergi dan koordinasi.
“Perlu ditingkatkan koordinasi pihak terkait untuk pemanfaatan exit tol dan rest area melalui pembangunan anjungan cerdas. Lampung punya harapan yang sangat besar dalam rangka meningkatkan perekonomian dan sosial masyarakat melalui keberadaan JTTS ini,” ujar Taufik.
Taufik menjelaskan Pemprov Lampung telah membagi wilayah Lampung ke dalam tiga cluster pembangunan, yaitu wilayah timur (pengembangan industri), wilayah tengah (ketahanan pangan) dan wilayah barat (pengembangan wisata).
Khusus pembangunan kawasan INDUSTRI, beberapa prioritas Pemprov Lampung yaitu Kawasan Industri Register I Way Pisang Lampung Selatan, Kawasan industri di Kabupaten Mesuji, Kawasan Industri Maritim Tanggamus dan Pengembangan Kawasan Industri Lampung (KAIL).
“Keberadaan JTTS diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap tiga cluster pembangunan Provinsi Lampung tersebut,” ujarnya.
Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Bastary Pandji Indra mengatakan pembangunan jalan tol memang diperuntukkan mendorong pertumbuhan ekonomi regional. “Untuk mendukung perkembangan ekonomi regional, dibutuhkan pembangunan infratruktur yang merata,” ujarnya.
Bastary mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berharap keberadaan JTTS akan signifikan untuk pengembangan kawasan ekonomi di Pulau Sumatera.“Kami berharap kontribusi semaksimal mungkin dari seluruh unsur terkait, untuk membenahi dalam rangka pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera,” ujarnya.
Sementara, Ditjen Pengembangan Perwilayan Industri, Kementerian Perindustrian, Bayu Fajar Nugroho mengatakan, peluang pengembangan kawasan industri di Pulau Sumatera cukup besar. Karena untuk pembukaan lahan industri baru di Pulau Jawa sudah terlalu padat.
Namun yang menjadi tantangannya adalah pemenuhan infrastruktur pendukung yang memadai. Maka seluruh kabupaten/kota harus mempersiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) khususnya kawasan peruntukan industri dan terlatihnya kemampuan tenaga kerja dan SDM industrial di daerah.
“Kita juga harus menarik minat pihak swasta untuk membangun kawasan industri di Pulau Sumatera,” katanya. (Tampan)
Berita Lainnya
-
Pastikan Kesiapan Brigade Pangan, Bapeltan Lampung Monitoring dan Evaluasi Kesiapan Brigade Pangan di Lampung Tengah
Kamis, 26 Desember 2024 -
Sejumlah Pemotor Jatuh Gegara Solar Tumpah di Jalan Raden Imba Kesuma Bandar Lampung
Kamis, 26 Desember 2024 -
Volume Lalu Lintas di Jalan Tol Ruas Bakter Meningkat Hingga 38 Persen
Kamis, 26 Desember 2024 -
Kajian Rohani Masjid Asmaul Yusuf Universitas Teknokrat Indonesia: Momentum Hijrah Diri 2025
Kamis, 26 Desember 2024