Melihat Pengelolaan Drainase di Negara Maju, Kalian Bakal WOW

Nampaknya kita perlu belajar dari Belanda. Belanda memiliki sistem pengelolaan air terbaik di dunia. Salah satu kota yang drainase-nya dikelola oleh Belanda pada masa kolonial adalah Yogyakarta, tepatnya di daerah Kotabaru yang dulunya dikenal dengan nama Nieuwe Wijk.
Nieuwe Wijk merupakan daerah pemukiman Belanda yang memiliki desain pola radial yang sangat rapi serta infrastruktur yang terencana. Dibangun saluran bawah tanah untuk mengelola limbah rumah tangga guna mencegah pencemaran lingkungan serta mengalirkan air hujan ke selokan kecil yang kemudian bermuara pada pembuangan akhir. Nieuwe Wijk tidak pernah banjir.
Belanda menerapkan sistem polder yang kompleks untuk mempertahankan wilayah Belanda dari ancaman banjir dan air pasang. Sistem ini dimulai di Belanda pada abad ke-11 yang kemudian disempurnakan dengan adanya penggunaan kincir angina pada abad ke-13. Polder adalah dataran rendah yang membentuk daerah yang dikelilingi oleh tanggul. Pada daerah ini air buangan seperti air kotor dan air hujan dikumpulkan di suatu badan air (sungai, kanal) lalu dipompakan ke badan air yang lebih tinggi posisinya, hingga pada akhirnya dipompakan ke sungai atau kanal yang bermuara ke laut. Sistem polder banyak diterapkan pada reklamasi laut atau muara sungai, juga pada manajemen air buangan (air kotor dan drainase hujan) di daerah yang lebih rendah dari permukaan laut dan sungai. Air dalam sistem dikendalikan sedemikian rupa sehingga jika terdapat kelebihan air yang dapat menyebabkan banjir, maka kelebihan air itu dipompa keluar sistem polder.Penerapan sistem polder dapat memecahkan masalah banjir perkotaan. Suatu subsistem-subsistem pengelolaan tata air tersebut sangat demokratis dan mandiri sehingga dapat dikembangkan dan dioperasikan oleh dan untuk masyarakat dalam hal pengendalian banjir kawasan permukiman mereka.
Belanda berjuang melawan banjir yang hampir satu milenium menimpa. Salah satu bencana banjir yang paling banyak memakan korban jiwa adalah yang terjadi pada tahun 1953. Pada akhirnya Pemerintah Belanda membuat Proyek Delta (Delta Works/ Deltawerken), yakni pembangunan infrastruktur polder strategis untuk menguatkan pertahanan terhadap bencana banjir.
Secara konsep, Proyek Delta ini akan mengurangi resiko banjir di South Holland dan Zeeland untuk sekali per 10.000 tahun. Belanda memang negri yang tidak berhenti untuk berinovasi. Meskipun begitu, Belanda terus menerus menyempurnakan sistem poldernya, hal ini adalah perjuangan yang dilakukan Belanda untuk terus berada di “atas air”.
2. TOKYO Tokyo, dengan populasi 12,4 juta adalah salah satu kota terbesar di dunia dan masih terus berkembang. Proyek G-Cans (Shutoken Gaikaku Housui Ro, atau Channel area Discharge Outer Metropolitan Underground) adalah jalur air bawah tanah dan air besar area penyimpanan yang dibangun oleh pemerintah Jepang untuk melindungi Tokyo dari banjir selama musim hujan.



Berita Lainnya
-
Penyesuaian MBG Selama Ramadhan, Makanan Dibawa Pulang, BPOM Jamin Tidak Basi
Selasa, 04 Maret 2025 -
Profil dan Harta Kekayaan Brian Yuliarto Mendiktisaintek yang Baru
Rabu, 19 Februari 2025 -
Reshuffle Kabinet Pertama Era Prabowo, Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro Dicopot
Rabu, 19 Februari 2025 -
Kemenkes: Warga Tak Punya BPJS Tetap Bisa Ikut Cek Kesehatan Gratis
Selasa, 11 Februari 2025