• Senin, 23 Desember 2024

Ketua DPRD Lambar Sambangi Konstituen, Inventarisir Keluhan dan Kebutuhan Masyarakat

Selasa, 13 Maret 2018 - 08.00 WIB
79

Kupastuntas.co, Lampung Barat- Sebagai lembaga representasi rakyat yang di dalamnya terdiri dari person-person yang telah dipilih oleh rakyat, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi setiap wakil rakyat yang duduk sebagai anggota legislatif di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) untuk memfaslitasi dan mengiventarisir seluruh kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di kabupaten terujung Provinsi Lampung ini.

Tidak terkecuali bagi Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, S.Kom yang juga melakukan hal yang sama guna mewujudkan bentuk tindak lanjut dari pertanggung jawaban moral dan politik kepada pemilih yang diwakilinya.

Bahkan Bang Edi (Sapaan akrab Edi Novial) mengaku sengaja menyiapkan waktu khusus untuk menyambangi dan mendengarkan secara langsung aspirasi dari konstituennya.

“Dalam setiap masa reses saya selalu menyiapkan waktu khusus guna menyerap dan menginventarisir keluhan dan kebutuhan dari konstituen saya, dan itu selalu saya lakukan dalam setiap kesempatan reses seperti ini,” terang Edi ketika di temui saat reses di Kecamatan Kebun Tebu.

Ketua DPRD termuda  se-Provinsi Lampung itu mengaku, dengan turun langsung pada masyarakat dirinya bisa merasakan kehidupan masyarakat dari semua kalangan, khususnya masyarakat menengah ke bawah apalagi masyarakat miskin.

“Lewat kunjungan-kunjungan seperti ini saya benar-benar merasakan dan memahami artinya melayani masyarakat,” ucap Edi.

Seperti yang terjadi di Pekon Pura Wiwitan terang Edi, ada satu sekolah swasta yang kondisinya sangat memprihatinkan, selain untuk menjangkaunya cukup sulit, kondisi sekolah dan jumlah gurunya sangat minim.

“Disekolah Dasar Swasta (SDS) Lebuay itu hanya memiliki lima guru untuk mengajar 6 kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, kondisi bangunan sekolah juga hanya berdindingkan papan, demikian juga alat penunjang belajarnya, masih sangat terbatas,” jelas Edi.

Kondisi-kondisi seperti ini lanjut Edi hanya bisa kita temukan jika kita mau turun dan menyatu dengan masyarakat. “SDS Lebuway ini bukan tidak dibantu oleh Pemda melainkan keberadaannya yang berada di tengah hutan kawasan sehingga menyulitkan Pemda untuk memberikan batuan karena peraturan yang tidak mengizinkan,” terang Edi.

Namun demikian lanjut Edi, program unggulan Pak Bupati dalam pengangkatan guru kontrak dan pemberian seragam gratis bagi murid tentunya akan menjadi prioritas untuk kondisi seperti di SDS Lebuay ini.

‘Ini gunanya kita turun kelapangan, kita akan mengerti dan memahami apa yang dibutuhkan oleh masyrakat. Setelah itu, kita akan singkronkan dengan program Pemerintah Daerah sehingga akan ada solusinya,” paparnya.

Sebagai wujud nyata kepedulian Edi Novial terhadap sekolah, guru dan siswa yang ada di SDS Lebuay. Bapak dari dua anak itu menyerahkan bantuan berupa seng untuk rehab sekolah, buku tulis dan buku pelajaran bagi peserta didik dan bantuan bahan seragam bagi para guru.

Selain menggelar pertemuan dan menyerahkan bantuan, Edi Novial juga mengelar gontong royong dan menyerap aspirasi masyarakat Pekon Tri Mulyo. Pertemuan yang dikemas dalam gontong royong bersama tersebut dipimpin langsung oleh peratin pekon setempat Buchori. Dalam pertemuan tersebut masyarakat mengharapkan adanya bantuan untuk rehab jembatan air dingin yang kini kondisi nya sudah mulai tergerus oleh aliran sungai.

Waktu Enam hari masa reses yang dimulai dari tanggal 5 hingga 10 maret tersebut dimanfaatkan betul oleh Edi Noval untuk menyambangi konstituennya, bukan hanya bantuan dan gontong royong suami dari  RE. Afrida Yeni, S.Pd ini juga hadir di tengah mayarakat yang sedang mengalami konflik sengketa tanah di Pekon Suka Pura Kecamatan Sumber Jaya.

Pada kesempatan tersebut Edi berulangkali menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin dalam memperjuangkan hak dari masyarakat sukapura atas tanah yang sudah didiami sejak puluhan tahun lalu yang di klaim oleh pemerintah pusat masuk kedalam zona hutan kawasan.

“Perjuangan kita tidak boleh terhenti, doa’ dan upaya akan terus kita lakukan. hari ini saya sengaja mengajak Televisi nasional untuk datang kesini dengan harapan dapat menyampaikan pesan harapan dan keluhan kita terhadap pemerintah pusat,” terang Edi.

Setelah menggelar pertemuan dengan masyarakat Sukapura Edi membaur dengan pemuda dan para pecinta alam yang ada di Daerah Pemilihan Satu yang meliputi Kecamatan Sumber Jaya, Kebun Tebu, Gedung Surian, dan Air Itam.

Pertemuan Edi kali ini dikemas cukup menarik. Ini karena pertemuan dilakukan di dalam hutan dibawah derasnya air terjun curup yang berada di Kecamatan Kebun Tebu.

Dalam kesempatan dialog yang dilakukan dibawah rindangnya pohon dan sejuknya hembusan air terjun itu, Edi mengapresiasi atas ide dan upaya para pemuda yang tergabung  dalam perkumpulan West Land, pecinta alam seperti Green, Cadas dan HKM Abung Jaya dalam membantu pemerintah mewujudkan Lambar sebagai daerah tujuan wisata.

“Membangun Lampung Barat ini perlu upaya kita bersama seperti yang telah dilakukan oleh Kusnin beserta teman-teman pecinta alam yang lain, dengan mempelopori obyek wisata air terjun curup ini menjadi tujuan wisata. Sekarang air terjun curup ini cukup viral, utamanya bagi masyrakat Lambar,” pungkas Edi.(**)

Editor :