Disdukcapil Tubaba Minim Anggaran Penerbitan E-KTP, Masyarakat Diminta Maklum
Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tulangbawang Barat (Tubaba) menilai anggran murni yang dikucurkan pemerintah tidak sesuai dengan situasi yang diperlukan instansi. Sehingga, kinerja instansi menjadi kurang maksimal.
Kepala Disdukcapil Tubaba, Lukman mengatakan saat ini banyak sekali keluhan dari masyarakat terkait lemahnya kinerja Disdukcapil Tubaba. Namun, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, hanya saja pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan dengan kemampuan yang maksimal walaupun harus tersendat.
"Selama ini asumsi masyarakat, apabila mereka datang hari ini untuk melakukan perekaman E-KTP dan Pembuatan Akte Kelahiran atau Kartu Keluarga (KK) harus selesai hari itu juga, karena mereka berfikir semuanya barang ada dibiaya negara, tapi mereka tidak memahami asal-usul uang itu dan sejauh mana minimnya anggaran itu, itulah yang terjadi selama ini kepada kita," jelas Lukman diruang kerjanya, Senin (12/03/2018).
Menurutnya, kebutuhan pembelian kertas, pembuatan Akta Kelahiran dan KK saja bila mau mencukupi rasio seharusnya 1 tahun itu 6.000 lembar yang dibeli, Namun karena minimnya anggaran yang diperoleh untuk pengadaan pembelian hanya mampu membeli 15.000 lembar Akte kelahiran dan 15.000 lembar KK yang masing-masing dikalikan Rp5.000 per lembar untuk Akte kelahiran dan Rp4.500 pe rlembar untuk KK.
"Seharusnya, kita kalau mau memenuhi kebutuhan yang sesungguhnya itu kita harus membeli 30.000 lembar Akte kelahiran dan 30.000 lembar KK baru rasio kita terpenuhi untuk satu tahun, belum kita akan membeli buku Register untuk penyimpanan data Akte Kelahiran," tutur dia.
Tidak hanya itu, lanjut Lukman, permasalahan juga terjadi dalam pembuatan E-KTP. Karena menurutnya setelah dirinci biaya pembelian Ribon (Tinta) dan Film masih banyak kekurangan dan ini merupakan pokok permasalahan Disdukcapil selama ini.
Ia mengatakan memang benar Blanko E-KTP kita tidak beli, tapi kita butuh Ribon (Tinta untuk pencetakan) yang satu paketnya mencapai Rp4 juta hanya bisa mencetak E-KTP 300 lembar dan Film yang harga satuanya sebesar Rp2 juta hanya mampu mencetak 700 E-KTP.
"Artinya kalau kita mau mencetak 700 E-KTP itu dibutuhkan biaya sebesar Rp10 juta. Sedangkan 700 E-KTP itu bisa dihabiskan untuk 2 hari saja. Kemudian untuk E-KTP masyarakat yang belum kita cetak untuk saat ini adalah sebanyak kurang lebih 27000 E-KTP lagi," beber Lukman.
Lukman berharap masyarakat Kabupaten Tubaba dapat mengerti keterbatasan kerja Disdukcapil. Dirinya berharap ada penambahan anggaran Disdukcapil Tubaba, supaya sistem kerja yang ada dapat maksimal.
"Saya harap Pemerintah dan DPRD setempat dapat melakukan studi banding ke Kabupaten lain, agar mereka memahami berapa anggaran yang dikucurkan untuk Disdukcapil lainya. Harapan saya kepada masyarakat juga dapat memahami dan memaklumi kondisi Disdukcapil seperti saat ini," tukas Lukman. (Irawan/Putra)
Berita Lainnya
-
Pondok Modern Al Furqon Tubaba Raih Penghargaan LPKRA Tingkat Nasional
Kamis, 28 November 2024 -
Arinal Djunaidi - Sutono Unggul di TPS Umar Ahmad
Rabu, 27 November 2024 -
Pilgub Lampung 2024, Arinal Djunaidi-Sutono Unggul di TPS 03 Desa Karta Tubaba
Rabu, 27 November 2024 -
Sukses Hibur Ribuan Warga Tubaba, Andika Kangen Band Ajak Pilih Ardjuno di Pilgub Lampung 2024
Selasa, 12 November 2024