Atasi Banjir, Kakam Gorasjaya Bekri Akan Normalisasi dan Bangun Tanggul Baru

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Normalisasi sungai kecil sepanjang dua kilometer dan perbaikan tanggul yang jebol sepanjang 20-an meter menjadi dua solusi yang tak bisa ditawar. Jika tidak segera dilakukan, Kampung Gorasjaya akan selalu banjir jika debit Way Tipo tinggi.
Hal ini disampaikan Kakam Gorasjaya Budiyanto, saat melihat langsung kondisi jebolnya tanggul penangkis, Senin (12/03/2018).
Menurut Budiyanto, untuk normalisasi sungai kecil di sepanjang tepian dusun dua dan tujuh, akan dilaksanakan dengan dana desa pada bulan Mei 2018 mendatang. Sedangkan perbaikan tanggul pihaknya hanya bisa pasrah pada pemerintah.
"Normalisasi sungai sudah saya mintakan ke pemerintah tapi tidak kunjung direalisasikan. Maka kami lakukan sendiri. Kalau tanggul, itu berat, kami tak mampu, jadi mudah-mudahan pemerintah pusat segera turun tangan," kata dia.
Menurut Budiyanto, untuk normalisasi sungai kecil di sekitar Gorasjaya, pihaknya berupaya meminjam alat berat dan menyiapkan biaya untuk bahan bakar serta pengoperasian selama 150 jam atau sekitar 20 hari.
Rencananya sungai kecil akan dinormalisasi dengan kedalaman sekitar dua meter dan lebar tiga meter. Jika sungai itu berfungsi baik, sebagian air yang akan masuk kampung tertampung, sehingga tidak terjadi banjir, atau setidaknya banjir tak terlalu tinggi.
Sementara terkait jebolnya Tanggul Penangkis, Budiyanto menjelaskan, tahun ini Gorasjaya sudah tiga kali dilanda banjir gara-gara tanggul itu jebol. Pertama pada 26 Februari, terjadi banjir selama tiga hari dengan ketinggian air rata-rata 1,5 meter.
Kedua, terjadi pada 5 Maret, berlangsung hanya sehari dengan ketinggian tak sampai seperti banjir pertama. Selanjutnya pada Minggu (11/03/2018) kemarin, banjir terjadi lagi dan mulai surut sejak malam dan benar-benar pada Senin (12/03/2018) pagi.
Data yang dihimpun dari seluruh perangkat yang ada, banjir tahun 2018 menyebabkan 219 rumah di empat dusun se-Gorasjaya terendam, 40an hektar sawah dipastikan gagal panen, dan ikan dari peternakan ikan tak tahu rimbanya.
"Ada tanggul penangkis sepanjang kurang lebih lima kilometer dari ujung kampung. Tepat di dusun VII ada sekitar 20 meter tanggul jebol dan 30-an meter hampir jebol. Pemerintaj harus segera bertindak agar kampung kami tak terus tenggelam," tutupnya. (Towo)
Berita Lainnya
-
Istri Jadi Umpan, Suami di Lamteng Jebak dan Peras Pria Selingkuhan Istrinya
Senin, 24 Februari 2025 -
Polisi Tangkap 3 Perampok Mobil di Tikungan Jalinsum Terbanggi Besar Lamteng
Sabtu, 22 Februari 2025 -
Polisi Ungkap Status Dua Oknum Dishub Lamteng Viral Diduga Palak Seorang Sopir
Jumat, 21 Februari 2025 -
Seorang Pria Ditangkap Warga Usai Curi 2 HP di Rumah Makan Legowo Lamteng
Minggu, 16 Februari 2025