• Minggu, 24 November 2024

Jelang Ramadhan, Bulog akan Impor Daging Sapi Beku

Sabtu, 10 Maret 2018 - 17.27 WIB
246

Kupastuntas.co, Jakarta – Dalam rangka upaya pemenuhan keterbutuhan pangan berupa daging pada saat bulan Ramadhan sampai Idul Fitri, Bulog (Badan Urusan Logistik) Divre 1 Sumatera Utara akan mengimpor daging sapi beku sebanyak 200 ton dari India.

Benhur Ngkaimi, Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre 1 Sumut menjelaskan, impor daging beku sebayak 200 ton tersebut dilakukan dalam rangka untuk menjaga stok daging serta menekan harga dengan harga Rp80 ribu per kilogram. Karena, di bulan puasa dan Lebaran dipastikan harga daging akan naik.

"Daging impor tersebut merupakan salah satu program Pemerintah dalam rangka harga daging ideal dengan posisi harga Rp80 ribu per kilogramnya. Di mana, dengan harga tersebut masyarakat menengah ke bawah bisa menikmatinya," ungkap Benhur di Medan Sabtu, (10/3/2018).

Benhur mengungkapkan impor daging ini, dilakukan secara bertahap sampai menjelang Ramadan mendatang. Untuk saat ini, sudah 50 ton daging beku di gudang Bulog Sumut. Seluruh proses pengangkutan melalui Pelabuhan Belawan.

"Kami rencana di Puasa dan Lebaran ada tambahan sekitar 100 ton lebih daging beku. Jadi, kalau dua bulan yang tersedia di sini minimal 200 ton karena pengiriman itu harus butuh proses," Jelasnya.

Benhur menjelaskan, semenjak ada izin daging impor di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) Bulog Sumut juga bisa mengimpor daging tersebut. Hal ini, untuk menjaga pasokan daging saat hari besar keagamaan. Karena, akan meningkat konsumsi daging di tengah masyarakat.

"Sebelum adanya impor daging tersebut, harga daging lokal mencapai Rp120-160 ribu per kg. Jadi, harapan Pemerintah dengan program harga daging ideal Rp80 ribu tersebut bisa membuat harga daging lokal dijual di bawah Rp100 ribu per kgnya," ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, pihak swasta yang akan mengimpor daging. Terlebih harus memperoleh izin dari pihak Bulog setempat.

"Kalau distributor harus di bawah kendali Bulog agar bisa di monitor. Sementara, kalau konsumen yang ingin membeli daging beku tersebut juga bisa langsung ke Bulog," katanya. (*)

Sumber : Viva.co.id

 

Editor :