Akibat Banjir, Petani Tambak di Kalirejo Lamteng Rugi Ratusan Juta
Kupastuntas.co, Lampung Tengah – Petani tambak ikan di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah merugi hingga ratusan juta rupiah, akibat ikan yang dibudidayakan hanyut terbawa arus banjir beberapa waktu lalu.
Petani tambak ikan yang merugi itu tersebar di 3 kampung yakni Kampung Sinarsari, Sridadi dan Kampung Poncowarno. Jumlah ikan yang terbawa arus banjir ditaksir mencapai ratusan ton.
Sedikitnya ada sekitar 60-an KK atau 6 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di 3 kampung tersebut yang mengalami kerugian. Tanggul kolam mereka jebol akibat diterjang luapan air hujan sehingga menghanyutkan ikan yang ada didalam kolam.
“Hujan deras pada 25 Februari 2018 lalu mengakibatkan beberapa titik di wilayah Kecamatan Kalirejo terjadi luapan air. Dampaknya, luapan air membuat jebol tanggul kolam ikan milik petani. Dan ratusan ton ikan konsumsi dan ribuan benih ikan lenyap terbawa arus,” kata Widodo, Ketua Gabungan Kelompok Pembudidaya Ikan (Gapokdakan) Kecamatan Kalirejo, kemarin.
Ia menyatakan, telah menginventarisasi kerugian dari bencana banjir tersebut berdasarkan data yang diterima dari anggota kelompoknya.
Rinciannya, ada 19 ton ikan gurame konsumsi hanyut terbawa arus banjir dan ikan lele konsumsi sebanyak 200 ton. Kemudian, ada benih ikan gurame sebanyak 60 ribu ekor, benih ikan nila sebanyak 200 ribu ekor serta benih ikan emas sebanyak 250 ribu ekor yang juga hilang terbawa arus banjir.
Widodo menegaskan, hampir 30 persen ikan air tawar yang dibudidayakan pokdakan di Kecamatan Kalirejo hanyut terbawa luapan air. Jika ditotal kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Data kerugian tersebut telah dilaporkan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah melalui Dinas Perikanan. Mewakili kelompok, saya berharap ada kepedulian dari pihak pemerintah, sehingga dapat meringankan beban anggota Pokdakan yang terkena dampak banjir,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan seorang petani tambak ikan di Kampung Poncowarno Awalaudin, bahwa dirinya kehilangan 2,5 ton ikan gurame konsumsi akibat banjir beberapa waktu lalu.
Selain ikan konsumsi, Awaludin juga kehilangan 40.000 benih ikan gurame dan benih ikan mas yang juga hanyut akibat banjir kemarin.
“Kami berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk membantu meringankan beban anggota pokdakan yang tertimpa dampak banjir. Sehingga kami bisa kembali melakukan budidaya ikan lagi,” ujarnya. (Towo)
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024