Kupastuntas.co, Jakarta – Saat ini Indonesia masuk ke dalam trillion dollar club dikarenakan produk domestik bruto (PDB) yang nilainya mencapai lebih dari US$ 1 triliun atau senilai Rp 13.500 triliun dihitung dari kurs Rp 13.500 per US$. Saat ini PDB Indonesia telah mencapai Rp 13.555 triliun per tahun 2017 lalu.

Meski demikian, Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR menilai, pendapatan per kapita Indonesia masih terbilang rendah. Dari sebelas negara se-Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat kelima.

Karenanya, Ia mendorong pemerintah untuk lebih memprioritaskan dan keberpihakannya pada sektor mikro, sehingga ekonomi di masyarakat dapat tumbuh.

"Memang, dengan masuknya Indonesia menjadi trillion dollar club, dapat menarik minat investasi ke Indonesia. Namun, pemerintah juga harus meningkatkan pendapatan per kapita, misalnya melalui penguatan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat dikurangi," kata Taufik di Jakarta, Jumat (2/3/2018).

kecilnya pendapatan per kapita, tambahnya, menjadi tantangan bagi Indonesia. Tingginya angka kemiskinan dan gini ratio juga harus menjadi perhatian pemerintah.

Sehingga, dia melihat beberapa tatanan ekonomi nasional harus dibenahi, dan peningkatan berbagai program yang pro kesejahteraan rakyat, seperti dana desa. Termasuk jika adanya penyesuaian pada APBN 2018, pemerintah harus memprioritaskan sektor mikro.

"Pemerintah harus mengoptimalkan dana desa yang selama ini telah bergulir, sehingga program-program padat karya dapat berjalan. Dengan adanya berbagai program padat karya, diharapkan perekonomian di masyarakat dapat tumbuh, meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kesenjangan," imbuh Taufik.

Sebagaimana telah diketahui, Presiden Joko Widodo menyebutkan ekonomi Indonesia saat ini telah menembus tembus US$ 1 triliun yang artinya semakin baik dan bersaing dengan negara lain. Dengan tolok ukur ekonomi tersebut Indonesia menjadi negara dengan ekonomi triliun dolar atau trillion dollar club. Trillion dollar club menjadi sebutan bagi negara yang PDB-nya mencapai lebih dari US$ 1 triliun atau setara Rp 13.500 triliun dengan nilai kurs rata-rata Rp 13.500 per US$. (*)

Sumber : Detik.com