Paguyuban Bonsai Lambar Akan Gelar Pameran
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Salah satu upaya menyatukan para penggemar bonsai, Paguyuban Bonsai Lampung Barat (Lambar) akan menggelar pameran selama enam hari, pada 17-22 Maret 2018 di Kebun Raya Liwa, Kecamatan Balikbukit.
Ketua Pelaksana, dr. Widyatmoko Kurniawan, SP.B. kepada Kupastuntas.co (02/03/2018) mengatakan kegiatan yang akan diselenggarakan merupakan pameran bonsai pertama di Lambar. Diharapkan menjadi wadah dan silaturahmi antar penggemar bonsai di sana.
Berbagai jenis bonsai yang ditampilkan, tidak hanya bonsai jadi, namun juga bakalan bonsai, setengah jadi, hingga kelas nasional. Pameran ini berkolaborasi dengan Komunitas Pemotret Liwa.
"Selain pameran, para penggemar bonsai bisa bertukar pikiran tentang teknik-teknik pembuatan bonsai hingga perawatan tanaman kerdil tersebut," ujar Wawan, sapaan akrab Widyatmoko.
Menurutnya, penggemar bonsai di Lambar cukup banyak. Sehingga dengan digelarnya kegiatan tersebut diharapkan akan menjadi cikal bakal terbentuknya wadah persatuan yang lebih besar.
"Dipilihnya Kebun Raya Liwa sebagai lokasi pameran adalah sebagai upaya dalam rangka mendukung pemerintah daerah dalam mempromosikan Kebun Raya Liwa sebagai pusat pendidikan, penelitian, rekreasi, ekonomi dan konservasi yang kini menjadi kebanggaan Lampung Barat," ungkap Wawan.
Sementara itu salah seorang panitia yang merupakan kolektor bonsai Lambar, Sapa Wijaya mengatakan, akan ada ratusan tanaman kerdil (bonsai) yang ditampilkan, dengan kepesertaan sekitar 100 orang lebih yang merupakan penggemar dan kelektor dari sejumlah kecamatan di kabupaten berjuluk Bumi Beguai Jejama Sai Betik tersebut.
Salah seorang penggemar bonsai Lambar lainnya, Andi Wijaya mengatakan bahwa Lambar memiliki banyak bibit bonsai yang bernilai tinggi. Beberapa jenis bibit bonsai mudah ditemukan di daerah Lambar, khususnya di Kecamatan Lumbok Seminung yakni jenis Kaliage, Sisiran dan Beringin.
”Ada beberapa jenis tanaman yang memang tumbuh liar di hutan wilayah kita. Kadang-kadang kami juga ke daerah Pesisir Barat, di sana ada beberapa bonsai yang memiliki nilai lumayan, seperti jenis Jeruk Kingkit dan Loa,” ujar Andi.
Seperti diketahui, Bonsai merupakan seni pemangkasan tanaman atau pohon agar tumbuh kerdil, mini atau cebol serta melalui proses penyempurnakan bentuk pohon. Proses tersebut merupakan unsur yang terpenting dan teknik pokok dalam proses pembuatan bonsai yang berlangsung terus sepanjang hidup pohonnya.
Oleh karena itu, untuk memperoleh bonsai yang sempurna membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu, juga membutuhkan kreativitas, kesabaran, ketekunan, dan kecintaan pembuatnya terhadap tanaman sebagai landasan utama dalam pembuatan dan perawatan bonsai. (Anton)
Berita Lainnya
-
Dua Mahasiswi Penerima Beasiswa Kedokteran Berharap Parosil Terpilih Kembali
Jumat, 15 November 2024 -
Sambangi Pj Bupati, PWI dan Pemda Komitmen Dukung UMKM dan Jurnalis Anak
Jumat, 15 November 2024 -
Kawanan Gajah Liar di Suoh Lambar Ngamuk, Puluhan Rumah Warga Dirusak
Jumat, 15 November 2024 -
Kepaksian Bejalan Di Way Dukung Parosil-Mad Hasnurin di Pilkada Lampung Barat
Kamis, 14 November 2024