• Minggu, 24 November 2024

Nilai Tukar Petani Lampung Tertinggi di Sumatera

Jumat, 02 Maret 2018 - 08.43 WIB
157

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Lampung di bulan Februari naik hanya 0,01 persen. Meski begitu, NTP Lampung (105,99) masih yang tertinggi jika dibanding seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Sementara NTP terendah di Provinsi Bangka Belitung (89,44).

“NTP kita di Lampung masih yang tertinggi se-Sumatera walau pun kenaikannya tidak terlampau tinggi, hanya 0,01 persen dibandingkan bulan lalu,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di kantornya, Kamis (1/3/2018).

Untuk masing-masing subsektor padi dan palawija (113,38), holtikultura (93,43) tanaman perkebunan rakyat (100,40) peternakan (115,18) perikanan tangkap (110,90) dan perikanan budidaya (93,73). NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima terhadap indeks harga yang dibayar petani. Ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat daya beli petani di perdesaan.

“NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relative semakin kuat pula kemampuan daya beli petani,” tutupnya.

Untuk harga Gabah kering Panen (GKP) di tingkat petani Lampung, bulan Februari turun 1,36 persen dari Rp5.930 per Kg menjadi Rp5.850 per Kg.  Harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp6.300 per Kg kualitas GKP degan varietas Ciherang di Kecamatan Palas Lamsel, dan Trimurjo Lamteng. Harga gabah terendah mencapai Rp5.100 per Kg pada GKP varietas IR64 di kecamatan Penegahan Lamsel. Harga itu berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp3.700 per Kg.

“Dari keseluruhan observasi selama Februari 2018, pemantauan harga yang terbanyak berasal dari Lamteng dan Lamtim masing-masing 14 observasi (29,79 persen). Lamsel 13 observasi (27,65 persen) dan Pringsewu 6 observasi (12,77 persen),” jelasnya. (Tampan)

Editor :