Bulan Ini, Kenaikan Pertamax Bakal Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar
![](https://www.kupastuntas.co/files/kota-bandar-lampung/2018-03/bulan-ini-kenaikan-pertamax-bakal-jadi-penyumbang-inflasi-terbesar-01.jpeg)
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Bulan Februari, inflasi Kota Bandar Lampung cenderung stabil, yakni hanya 0,06 %. Namun di bulan Maret, angka inflasi dipastikan akan naik seiring naiknya BBM jenis pertamax.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Bambang Widjonarko mengatakan, kenaikan pertamax dipastikan akan menyumbang inflasi terbesar.
Untuk bulan Februari, kenaikan BBM Pertamax tidak terlalu besar, hanya 0,01 % karena kenaikan BBM terjadi di akhir bulan.
“Ini karena kenaikannya terjadi di akhir bulan. Jadi kenaikannya tidak terlalu berpengaruh. Tapi untuk bulan Maret kan akan dihitung full dipastikan akan berdampak besar pada inflasi,” jelas Bambang di Kantor BPS Lampung, Kamis (1/3/2018).
Bambang bahkan langsung membuat hitung-hitungan pengaruh kenaikan pertamax di bulan Maret, hasilnya bisa menyumbang inflasi hingga 2,9 %. Diketahui harga Pertamax Series naik sekitar Rp300 per liter hingga Rp750 per liter, tepat 24 Februari 2018 kemarin. Pertamax dijual seharga Rp8.900 /liter, dari sebelumnya Rp8.600 /liter.
Harga Pertamax Turbo saat ini mencapai Rp10.100 per liter atau naik Rp500 dari harga sebelumnya sebesar Rp9.600 per liter. Pertamina Dex juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp750 per liter menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp9.250 per liter. BBM jenis Dexlite saat ini dijual seharga Rp8.100 /liter. Harga Dexlite naik sebesar Rp 600/liter dari harga sebelumnya yang dipatok Rp 7.500/liter. (Tampan)
Berita Lainnya
-
Cukai Dominasi Pendapatan Negara di Lampung Hingga Mei 2024, Tembus Rp3,899 Triliun
Selasa, 02 Juli 2024 -
Harga Gula Naik Jadi Rp17.500 Per Kilogram
Jumat, 28 Juni 2024 -
UMKM Binaan BRI 'Lampung Ethnica' Jadi Peserta Pengusaha Muda BRILian 2023
Minggu, 05 Mei 2024 -
OJK Lampung Catat Penyaluran Kredit Perbankan Triwulan I Sebesar Rp 77,76 Triliun
Jumat, 03 Mei 2024