Banjir Way Bungur, Jalintim Terputus Petani Merugi Rp4 Miliar Lebih

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sebuah truk bermuatan singkong terguling akibat lubang jalan dan derasnya arus Sungai (Way) Bungur yang melompati Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepatnya di perbatasan Lampung Timur dan Lampung Tengah, Selasa (27/02/2018). Di sisi lain, warga setempat mengaku mengalami kerugian hingga Rp4 miliar lebih.
Meluapnya Sungai (Way) Bungur sejak Senin (26/02/2018) malam memberi dampak buruk, bukan hanya bagi warga desa setempat, tetapi juga para pengendara yang melewati Jalintim. Arus lalulintas sempat terputus beberapa jam, sehingga kemacetan panjang mengular dari dua arah.
Menurut Haris, warga setempat, sejak Senin malam hingga Selasa pagi, air yang melintasi jalan cukup tinggi dan deras, sehingga tidak mungkin dilewati kendaraan dari dua arah secara bersamaan. Solusinya, dilakukan buka tutup lintasan secara bergantian.
"Itu pun hanya bisa dilintasi kendaraan roda empat secara berhati-hati. Beberapa pengendara motor yang nekad melintas nyatanya tumbang dan nyaris terbawa arus," ujarnya.
Meski pihak kepolisian Dan warga setempat selalu siaga di lokasi, nyatanya masih saja ada pengendara yang kurang berhati-hati sehingga sempat pula ada truk bermuatan singkong yang terguling.
"Arus air yang deras, lambat laun mengikis sebagian aspal jalan sehingga membentuk lubang. Truk tersebut terguling karena terjebak lubang," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Way Bungur Raden Gunawan menuturkan, desa yang terdampak banjir di wilayahnya adalah Tanjung Tirto. Untuk pemukiman penduduk, setidaknya ada 280 rumah yang tergenang, dengan ketinggian air antara 50 centimeter sampai 1 meter lebih.
Untuk mengakomodir kebutuhan warga yang terdampak banjir, sudah didirikan dapur umum, posko kesehatan, dan fasilitas perahu karet untuk membantu warga yang ingin mengungsi atau menyeberang. "Bantuan sudah mulai berdatangan, bukan hanya dari Pemda, tapi juga dari beberapa parpol, organisasi kemasyarakatan, serta masyarakat umum dari desa lain," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Tanjung Tirto Sugiarto menambahkan, kerugian warga yang paling mendasar adalah lahan pertanian yang terendam, dimana hampir semua padi sudah mulai menua dan sebentar lagi panen.
"Total tanaman padi yang terendam ada sekitar 154 hektare, dengan kerugian total ditaksir mencapai lebih dari Rp4 miliar," tandasnya. (Jaya)
Berita Lainnya
-
Bupati Lampung Timur Resmikan Layanan Call Center 112, Wujud Komitmen Pelayanan Publik Cepat dan Terpadu
Selasa, 07 Oktober 2025 -
Polisi Tangkap Pelaku Kekerasan Seksual di Sukadana Lampung Timur
Senin, 06 Oktober 2025 -
Sekolah Rakyat di Lampung Timur Resmi Dibuka, 75 Anak Pra Sejahtera Mulai MPLS
Rabu, 01 Oktober 2025 -
Tiga Dapur SPPG di Lamtim Dihentikan Sementara, Dandim Tekankan Pengawasan Ketat
Selasa, 30 September 2025