• Sabtu, 06 Juli 2024

Aspekindo Lampung Minta Lelang Proyek Secara Transparan

Selasa, 27 Februari 2018 - 20.29 WIB
178

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Provinsi Lampung, Rio Gunawan mengimbau kepada Satuan Kerja (Satker) agar proses lelang yang dilakukan jangan ada yang ditutup-tutupi.

Ia juga menuntut Dinas Bina Marga Lampung melakukan lelang terbuka sesuai aturan yang berlaku. "Jangan mengubah jadwal yang sudah ditentukan. Kalau dilakukan secara terbuka kami secara kesatria menerima menang atau kalah dalam hal ini," katanya, Selasa (27/02/2018).

Rio menilai jika generasi saat ini proses lelang dilakukan tidak sesuai dengan aturan ditakutkan kedepan akan semakin tidak menentu.

Perlu diketahui lanjut Rio, saat ini Indonesia sudah masuk generasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) siapa pun dan negara bisa ikut dalam proses ini melalui asosiasi. "Kalau asosiasi aja enggak diajak bagaimana kedepanya, bisa-bisa kami ini hanya penonton," kata dia.

Hal senada disampaikan, Penasehat Hukum Aspeksindo, Indra Jaya mengatakan, dari tahapan proses lelang patut diduga dilakukan tidak benar karena ada proses yang sengaja tidak dilakukan oleh dinas Bina Marga.

"Jadi kami hanya ini lakukan proses lelang yang benar soal menang atau kalah tentunya semua akan menerima jika dilakukan sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Sebelumnya Aspekindo mendatangi Kejati Lampung terkait adanya dugaan pengondisian lelang proyek yang memenangkan salah satu perusahaan.

Menurutnya Dugaan tersebut mengacu pada setiap perusahaan yang mengikuti lelang tidak ada yang memenangkan proyek yang dilelang itu.

"Kami hanya meminta dinas terkait dalam hal lelang proyek harus transparan dan terbuka terhadap publik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan," kata Indra.

Menurutnya Aspekindo perusahaan yang mengikuti lelang tersebut menduduki peringkat pertama dan memiliki penawaran lelang terendah. Namun jangakan untuk memenangkan proses lelang, pihaknya tidak menerima undangan terkait siapa yang memanangkan proses tersebut.

"Apa alasan mereka tidak mengundang kami, perusahaan kami bagus, peringkat satu dalam lelang ini, penawaran kami terendah. Ada hal yang dilangkahi dalam hal ini. kami menunggu dari pagi hingga jam empat sore tidak satu pun dari tim lelang menemui kami, " tutur Indra.

Indra menambahkan, proyek lelang tersebut berada di daerah Tulangbawang dengan anggaran proyek sebesar Rp400 juta, Rp1,2 Milyar dan Rp1,8 Milyar. Proyek tersebut hingga saat ini belum ada pemenang.

"Kami datang mempertanyakan dari jam 8 sampai jam 4 sore tidak ada yang datang pantianya, kami meminta transparan dari panitia," katanya.

Dalam Diperpres nomor 54 dalam hal lelang harus mengedepankan perinsif dan kaidah-kaidah yang baik, harus Memahami isi dokumen.

“Kami duga ada hal yang dikangkangi, ada pemenang yang sudah dipersiapkan, Patut diduga keras ada unsur KKN,"katanya.

Disinggung mengenai apakah sudah ada hak sanggah perihal ini Indra mengatakan untuk saat ini belum ada, dan peroyek yang dilelang itu pun belum ada pemenang lantarab ada persoalan seperti yang terjadi saat ini. (Wanda)

Editor :