Eksotis! Pesona Rumah Adat Lampung Sebatin Cukuh Balak
Kupastuntas.co, Tanggamus - Masyarakat di Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh balak, Kabupaten Tanggamus, terus berupaya melestarikan rumah adat (rumah tradisional) Lampung Saibatin, yang semakin tergerus kemajuan zaman.
Keseriusan warga Pulau Tabuan menjaga rumah-rumah adat berusia puluhan bahkan ratusan tahun itu terlihat dari kokohnya rumah adat Saibatin (Lampung Pesisir) di pulau eksotis seluas 600 hektar itu.
Hal itu ditandai dengan mudahnya ditemui rumah-rumah panggung khas Saibatin yang tersebar di empat pekon di pulau itu, yaitu Pekon Sawang Balak, Karang Buah, Kota Kakhang, dan Suka Banjar.
"Alhamdulillah masyarakat Pulau Tabuan ini masih memegang teguh adat tradisi, salah satunya adalah dengan tetap melestarikan rumah-rumah adat atau rumah tradisional suku Lampung," kata Muzani, Kepala Pekon Kuta Kakhang, Senin (26/2/2018).
Menurut Muzani, keseriusan masyarakat Pulau Tabuan yang merupakan masyarakat Saibatin (Lampung Pesisir) ditunjukkan dengan cara merawat rumah-rumah tua agar seperti aslinya.
"Begitu juga bagi yang membuat rumah baru, tetap membuat rumah tradisional berupa rumah panggung," katanya.
Abu, tokoh masyarakat Pulau Tabuan mengaku jika komitmen masyarakat Pulau Tabuah mempertahankan rumah adat ini yang bahannya menggunakan kayu, terkendala dengan sulitnya mendapatkan bahan baku, berupa kayu berkualitas bagus.
"Untuk menyiasati itu, maka sudah digunakan batu bata dan semen, tetapi tidak menghilangkan ciri khas rumah adat," kata dia.
Terpisah, Camat Cukuhbalak, Rusdi mengatakan, rumah tradisional Lampung dahulunya beratapkan ijuk, berlantaikan khesi atau bambu dan atau papan, dan terbuat dari kayu seperti klutum, bekhatteh dan belasa.
"Rumah adat tradisional Lampung di Pulau Tabuan tersebut disebut dengan Lamban atau Lamban Balak. Dimana secara umum bagian bagian rumahnya terdiri dari beberapa bagian seperti Jan (tangga), lepau atau Bekhanda yaitu ruang terbuka pada bagian atas depan rumah, lalu dilengkapi Lapang Luakh sebagai ruang tamu dan tempat bagi musyawarah adat atau Himpun," terang Rusdi.
Selanjutnya Lapang Lom untuk ruang keluarga. Bilik Kebik adalah kamar utama, Tebelayakh sebutan untuk kamar kedua. Sekhudu adalah ruangan bagian belakang, Dapokh [dapur] ada pada bagian belakang atas rumah panggung yang juga terdapat Sekelak yaitu suatu bagian ruangan tempat memasak, dan yang paling belakang adalah Gakhang, merupakan tempat untuk mencuci perabotan dapur.
"Bagian bawah rumah panggung disebut dengan Bah Lamban, biasanya difungsikan sebagai tempat penyimpanan hasil panen," ujar Rusdi. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
BUMD Pemprov Lampung Kelola Kapal Eksekutif Penyeberangan Bakauheni - Merak
Rabu, 20 Desember 2023 -
Krui Fair 2022, Bupati Agus Berharap Bisa Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Sabtu, 11 Juni 2022 -
Hari Terakhir Libur Lebaran, Tempat Wisata di Bandar Lampung Ramai Pengunjung
Minggu, 08 Mei 2022 -
H+3 Lebaran, Jalur Wisata di Pesawaran Lampung Dipadati Pemudik dari Berbagai Daerah
Rabu, 04 Mei 2022