• Jumat, 22 November 2024

Dua Kali Operasi, Bayi Pengidap Anus Imperforata di Pesibar Harapkan Bantuan

Minggu, 25 Februari 2018 - 21.57 WIB
218

Kupastuntas.co, Pesisir Barat – Pasangan suami istri, Heri Susanto (40) dan Farida Eriyana (37) hanya dapat pasrah menerima kehendak Sang Pencipta sembari mengusahakan kesembuhan untuk anak perempuannya yang terlahir tanpa lubang anus. Kondisi ini dalam bahasa kedokteran dikenal dengan istilah anus imperforata.

Setelah ditemui di kediamannya di Pekon Balai Kencana, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, anggota DPRD setempat, M.  Iqbal melihat secara langsung kondisi dari keluarga pasangan suami istri yang memiliki anak dengan kondisi tersebut.

Bayi bernama Sunarsih berumur 19 bulan itu sudah operasi sebanyak 2 kali di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Muluk Bandar Lampung.

Heri menjelaskan, anaknya telah menjalani 17 kali kontrol dan 2 kali operasi di RSUDAM dan setiap sebulan sekalinya harus rutin kontrol ke rumah sakit tersebut.

“Waktu terakhir kontrol, dokternya bilang anak saya harus jalani operasi satu kali lagi dan itu operasi ketiga dan terakhir untuk membuat saluran lubang anus.  Cukup berat juga biayanya untuk setiap bulan harus ke Bandar Lampung,” ujar Heri,  Jumat (23/2/2018).

Dirinya menjelaskan selama ini masa pengobatan untuk anaknya hanya mengandalkan BPJS untuk sekadar meringankan beban biaya operasi.

“Sering juga terlambat cek ke Rumah sakit karena biaya,” ucapnya.

Ayah 7 anak yang hanya berprofesi sebagai nelayan dan kerja serabutan itu menerangkan biaya yang dikeluarkannya untuk kontrol tiap bulan ke Rumah Sakit itu sampai memakan biaya sebanyak Rp600 ribuan.

“Lumayan juga sekali jalan untuk cek ke rumah sakit, biaya ongkos,  dan makan di sana bisa habis 600ribu. Paling bisa buat nambahin biaya dari bantuan PKH,” jelasnya.

Ia pun sempat berhutang kepada Bank agar segala keperluan keluarganya dapat terpenuhi.

“Ya mau bagaimana, beras dirumah sudah habis,  anak saya yang kecil juga perlu untuk kontrol,  jadi sempat saya hutang ke Bank, dicicil lah dikit-dikit.  Dari pada saya mencuri jadi lebih panjang nanti masalahanya,” keluh Heri.

Sementara itu, anggota DPRD Pesibar M. Iqbal mengimbau kepada Dinas terkait untuk dapat memberikan perhatian lebih terhadap keluarga Heri,  terkhusus pada kondisi anaknya tersebut.

“Untuk hal ini kami menghimbau kepada Dinas Sosial setempat untuk memberikan perhatian.  Apalagi kondisi keluarga ini merukan keluarga tidak mampu,” harapnya. (Lp)

Editor :