Soal Akuisisi Uber, Grab hanya Tutup Mulut
Kupastuntas.co, Jakarta – Spekulasi pemasaran perusahaan transportasi berbasis online Uber Techhnologies terhadap grab terus berlanjut.
Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia, berkomentar singkat berkenaan dengan aksi korporasi yang santer berhembus kencang semenjak awal tahun ini.
"Saya tidak mau berkomentar soal spekulasi. Bukan kapasitas saya," kata Mediko. Jumat, (23/2/2018)
Mengutip dari situr reuters, tujuan dari pemasaran itu adalah dalam rangka untuk membantu Uber dalam menekan biaya persiapan penawaran umum perdana saham di tahun berikutnya (initial public offering/IPO).
Hal tersebut disampaikan oleh dua orang sumber yang menolak disebutkan namanya, sebab pembicaraan ini masih bersifat internal dan sangat rahasia. Kabar bahwa uber menjual unit bisnisnya kepada Grab sesungguhnya sudah santer terdengar kabarnya sejak lama.Disamping itu, kemungkinan besar kerja sama keduanya adalah untuk menaikkan keuntungan. Pada tahun sebelumnya, uber merugi sebesar Rp4,5 miliar, walaupun kerugiannya telah menurun.
Kerja sama Grab dengan Uber juga dianggap mampu memuluskan usaha Softbank untuk mengekspasnsi kontrolnya di pasar bisnis pemesanan transportasi online global. Pada bulan Januari lalu, Softbank membeli sekitar 15 % saham Uber.
Pada saat saat itu uber mengklaim menguasai 95 % pasar di bisnis tersebut ketika mempublikasikan rencana mencari tambahan modal senilai lebih dari US$2,5 miliar atau setara Rp34 triliun dari Softbank, dan investor lainnya pada 2017.
Softbank tercatat juga telah menjadi pemegang saham di Grab, Didi, Ola di India, dan 99 di Brasil. Sebelumnya perusahaan ini juga menyatakan berminat memiliki saham Lyft, yang pada dasarnya merupakan kompetitor Uber di Amerika Serikat. (*)
Sumber Berita :
Berita Lainnya
-
Perputaran Uang Selama Libur Lebaran 2024 Sentuh Angka 369,8 Triliun
Rabu, 17 April 2024 -
Pemerintah Naikkan HET Beras Rp14.900 Per Kilo, Ini Alasannya
Senin, 18 Maret 2024 -
Satgas Pangan Ungkap Penyebab Kelangkaan Beras di Ritel Modern
Selasa, 27 Februari 2024 -
Survei BI: Penjualan Eceran Mengalami Pertumbuhan Positif
Rabu, 31 Januari 2024