• Senin, 23 Desember 2024

Terkait Puluhan Ton Ikan Mati Mendadak, Dinas Perikanan Lambar Tunggu Hasil Uji Lab Kementrian

Rabu, 21 Februari 2018 - 10.55 WIB
240

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) masih menunggu hasil uji laboratorium terkait dengan puluhan ton ikan di Danau Ranau Kecamatan Lumbok Seminung Kabupaten mati mendadak beberapa waktu lalu.

Kabid Pengelolaan Pembudidayaan Ikan Dinas Perikanan Lambar, Umi Fitria, sebelumnya UPT Balai Budidaya Laut (BBL) Kementerian Perikanan RI telah melakukan uji sampel, yakni kadar air Danau Ranau.

"Saat ini kami masih menunggu hasilnya, informasi terakhir yang kami terima bahwa untuk preparasi logam berat membutuhkan waktu yang cukup lama," ujarnya, Selasa (20/2/2018).

Meski demikian, lanjut dia, terkait dengan hasil uji Lab beberapa unsur seperti kandungan oksigen, dan sejumlah unsur lainnya yang terkandung di dalam air danau tersebut telah diketahui, namun pihak UPT BBL belum menjelaskan secara detail karena hasil uji Lab akan di sampaikan secara menyeluruh.

"Sebetulnya sudah ada yang diketahui hasilnya, tapi tinggal satu tahapan lagi yakni preparasi logam berat yang terkandung dalam air tersebut sehingga mereka belum mau menjelaskan secara detail," kata dia.

Pihaknya pun mengaku ingin segera mengetahui hasil uji lab tersebut, hal itu sebagai langkah penanggulangan bencana yang mengakibatkan para petani budidaya ikan yang merugi hingga ratusan juta. Jika telah diketahui hasilnya, pihaknya akan segera menindaklanjutinya dengan segera berkoordinasi bersama organisasi perangkat daerah terkait.

"Kami juga masih menunggu, karena itu sebagai dasar kita untuk menentukan langkah penanganan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan ton ikan di perairan Danau Ranau, kecamatan Lumbok Seminung, kembali mati mendadak.  Pemkab Lambar pun belum mampu mengantisipasi dan mengatasi penyebab kematian massal, baik ikan liar maupun ikan budidaya milik para usaha keramba di lokasi itu.

Berdasarkan pantauan, kematian ikan hingga mencapai puluhan ton akibat fenomena alam yang terjadi dalam beberapa tahun sekali itu diperkirakan akibat semburan belerang dari dalam perut bumi.

Kasus seperti ini pun, sebelumnya juga terjadi pada tahun 2009 yang juga menyebabkan berton-ton ikan mati.  Terakhir hal serupa terjadi pada pekan lalu hingga mencapai selama 4 hari yang munculnya bersamaan dengan datangnya gerhana bulan akhir Januari lalu.(Iwan)

Baca Juga : Kematian Ton-an Ikan di Danau Ranau Jadi Perhatian Kementrian Perikanan RI

Editor :