• Selasa, 01 Oktober 2024

Sungai di Bandar Lampung Terus Alami Penyempitan

Rabu, 21 Februari 2018 - 20.35 WIB
298

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menyebutkan sungai di Bandar Lampung terus mengalami penyempitan setiap tahunnya. karena bangunan yang terus berdiri di dekat sungai.

Pernyataan Walhi ini pun membenarkan adanya fakta baru, seperti  perisitiwa tiga rumah rusak karena longsor yang terjadi di Jalan Dr Warsito, Telukbetung Utara, Senin (19/02/2018) lalu, akibat sejumlah rumah warga di daerah tersebut dibangun sangat mepet dengan badan sungai.

“Tak bisa dipungkiri, 21 sungai di Bandar Lampung terus mengalami penyempitan, karena tumbuh bangunan dan rumah di pinggir, bahkan di badan sungai. Hal ini lah yang menyebabkan banjir serta tanah longsor,” ujar Direktur Walhi Lampung, Hendrawan, Rabu (21/02/2018).

Faktor penyempitan karena bangunan banyak bediri dibadan sungai, serta adanya pendakalan sungai. "Saya contohkan sungai yang berada di daerah Teluk Betung terus mengalami pendangkalan,” ucap Hendrawan.

Ia mengungkapkan, semua bangunan dan rumah yang berada di dekat sungai melakukan pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah mengatur batas garis sempadan sungai (GSS) yang diperbolehkan minimal lima meter.

“Saat ini keadaanya sudah terlanjur, hal kedepan yang harus dilakukan adalah merubah kebiasaan tersebut. Kepala Daerah mulai perintahkan Camat dan Lurah agar jangan ada pembangunan di tepi sungai,” tandas Hendrawan.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung, Wahyu Lesmono, menilai, kebiasaan ini sulit untuk dihapuskan, sebab sudah berpuluh-puluh tahun tak ada ketegasan dan larangan pendirian rumah ditepi sungai.

“Kalau sekarang tiba-tiba menggusur, jelas pemerintah yang salah. Oleh karenanya perlu ada perubahan kebiasaan untuk tak lagi pendirian rumah di bantaran sungai,”ucapnya.

Ia pun menghimbau kepada Satuan Kerja (Satker) terkait untuk melakukan normalisasi, dan pengerukan sungai. “Sungai yang dangkal harus dilakukan pengerukan, sehingga jika musim hujan saat ini tidak terjadi banjir,” kata Wahyu. (Wanda)

Editor :