Waspada! BBM Oplosan Marak Beredar di Tanggamus
Kupastuntas.co, Tanggamus – Warga di Kabupaten Tanggamus khususnya yang memiliki kendaraan bermotor, diresahkan dengan maraknya peredaran/penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga oplosan. Akibatnya, kendaraan menjadi mogok usai diisi BBM.
Peredaran BBM oplosan jenis Premium dan Pertalite ini beredar di Kecamatan Kotaagung dan Kotaagung Timur. Dugaan beredarnya BBM jenis premium dan pertalite oplosan itu umumnya dialami pemilik sepeda motor yang mengaku kendaraannya bermasalah setelah mengisi BBM jenis premium atau pertalite. Dimana, kendaraan cepat panas, mesin ngadat dan mudah berkerak atau gosong.
Seperti yang dikatakan, Tono (40). Warga Kotaagung Timur ini, mengaku, akhir-akhir ini sepeda motornya susah dihidupkan, mesin brebet dan sering tiba-tiba mogok saat jalan.
"Kalau pagi atau mesin dalam keadaan dingin, susah dihidupkan. Nunggu mesin panas dulu, baru bisa jalan. Dan saat jalan sering mogok tiba-tiba," katanya, Senin (19/2/2018).
Padahal, katanya, selama ini sepeda motornya yang baru dibeli lima bulan lalu itu baik-baik saja.
"Setelah saya bawa ke bengkel, ternyata penyakitnya adalah di BBM yang saya pakai, kata orang bengkel itu BBM yang saya pakai oplosan," ujar Tono.
Senada dengan itu, Andi (43), warga Kecamatan Kotaagung, mengatakan, mesin sepeda motornya mudah panas, dan suara mesin kasar dan kendaraannya sering mogok tiba-tiba.
"Selama ini, saya memang jarang beli bensin atau pertalite di SPBU, jadi belinya di kios pertamini di jalan. Tapi ternyata motor saya rusak," kata dia.
Menurut Andi, dipicu rasa penasaran, akhirnya dia menguras tanki BBM sepeda motornya dan mengisinya dengan BBM yang dibelinya di sebuah SPBU di Kotaagung Barat. "Hasilnya motor saya itu tidak mogok, mesin juga tidak brebet," katanya.
Dugaan beredarnya BBM jenis premium dan pertalite oplosan itu diakui salah seorang pemilik kios pertamini di Kecamatan Kotaagung yang minta tidak dituliskan namanya. Dikatakannya, bahwa ia pernah ditawari seseorang BBM jenis premium dengan harga jauh lebih murah dibandingkan membeli di SPBU.
"Katanya sih bensin dari Palembang, tapi saya tidak mau," katanya.
Selama ini saja, lanjutnya, dia membeli BBM jenis premium dan pertalite di sebuah SPBU masih dikeluhkan pembeli karena motor sering mogok setelah membeli minyak di kiosnya.
"Saya sendiri merasakan keluhan itu, motor saya susah dihidupkan, sering mogok. Sejak itu saya tidak beli BBM di SPBU itu lagi dan pindah ke SPBU lain. Dan Alhamdulillah tidak ada yang komplain lagi, motor saya juga tidak ngadat lagi," terangnya.
Belum diketahui pasti dari mana penyuplai BBM mentah yang di duga melalui penyulingan secara tradisional tersebut, akan tetapi bebasnya beredar minyak tersebut jelas merugikan banyak warga di Kabupaten Tanggamus.
"Polisi harus mengusut dugaan beredarnya BBM diduga oplosan ini," kata Yusril, warga Kotaagung. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Dirut dan Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Tanggamus Jadi Tersangka Korupsi
Jumat, 22 November 2024 -
Pria di Tanggamus Bacok Teman Gegara Burung Merpati, Ini Kronologinya
Kamis, 21 November 2024 -
Jembatan Gantung Way Umbar Rusak, Pemkab Tanggamus Fokus Tingkatkan Jalan Menuju Akses Permanen
Minggu, 17 November 2024 -
Kejari Tanggamus Sita Harta Mantan Kepala Desa Sukamernah karena Terlibat Korupsi
Kamis, 14 November 2024