BPS Ungkap Kenaikan Impor Minyak RI Lebih dari 95 %
Kamis, 15 Februari 2018 - 16.41 WIB
141
Kupastuntas.co, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kenaikan impor minyak secara signifikan pada januari 2018 mencapai 95,63 %, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa kenaikan impor minyak mentah pada Januari 2018 mencapai US$573,6 juta, sedangkan di tahun lalu (Januari 2017) hanya sebesar US$293,2 juta.
"Yang minyak mentah (year on year) naik signifikan. Tapi, month to month dari Januari 2018 dibandingkan Desember 2017 turun sebesar 29,26 persen," ujar Suhariyanto di kantornya, (Kamis 15/2/2018)
Akibatnya, Suhariyanto melanjutkan, sektor migas untuk bulan Januari 2018 mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan periode yang sama, yakni sebesar 17,35 persen atau senilai US$317,1 juta.
"Peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor minyak mentah sebesar US$280,4 juta atau 95,63 persen, hasil minyak US$5 juta atau 0,38 persen, serta gas US$31,7 juta atau 14,64 persen," tuturnya.
Walaupun begitu, Suhariyanto mengungkapkan, jika dibandingkan secara keseluruhan pada Desember 2017, impor migas mengalami penurunan sejumlah US$418 juta sebesar atau secara persentase yakni sebesar 16,31 %.
Penurunan tersebut disebabkan karena adanya penurunan impor seluruh komponen migas, yakni, hasil minyak 9,83 persen, minyak mentah sebesar 29,26 persen, dan gas 12,85 persen.
BPS mencatat, nilai impor migas paling tinggi terjadi pada Desember 2017, dengan nilai mencapai US$2.563,2 juta dan terendah pada Juni 2017 yakni US$1.600,6 juta. (*)
Berita Lainnya
-
OJK: Aset Perbankan di Lampung Tembus Rp134 Triliun, Kredit UMKM 33 Triliun
Selasa, 26 November 2024 -
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024