Empat Paslon Pilkada Lampung Dukung Komitmen Penolakan Politik Uang dan Politisasi SARA
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasangan Herman HN-Sutono menilai bahwa apa yang dicanangkan Bawaslu Lampung dalam mewujudkan Pilkada yang jujur dan damai, dengan mendeklarasilkan penolakan terhadap politik uang dan politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) sangatlah tepat.
Sehingga, Herman pun mendukung komitmen tersebut, untuk menciptakan Pilkada Lampung yang bebas dari pelanggaran-pelanggaran.
"Ini sangat bagus, semua calon mendengarkan deklarasi ini. Semua harus sepakat, bahwa uang, sembako dan yang lainnya tidak boleh," jelas Herman.
Pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim mengapresiasi apa yang telah diperbuat penyelenggara pemilu, baik Bawaslu dan KPU Lampung dalam mewujudkan Pilkada yang bersih.
Chusnunia alias Nunik menilai, penolakan terhadap politik uang dan politisasi SARA menjadi bagian yang penting dalam mewujudkan demokrasi yang bersih.
"Yang jelas kita mendukung anti politik uang, anti politisasi SARA. Tentunya ini menjadi bagian dari demokrasi kita. Jangan bodohi rakyat dengan hal-hal negatif, terutama untuk politisasi SARA," jelasnya.
Dilain sisi, Pasangan Mustafa-Ahmad Jajuli mendukung program Bawaslu Lampung dalam memerangi politik uang dan politisasi SARA.
Menurut Mustafa, untuk menciptakan demokrasi yang bebas dari politik uang dan politisasi SARA, tidak lepas dari keterlibatan dan netralitas penyelenggara Pemilu.
"Untuk menciptakan demokrasi yang bersih, itu tidak lepas dari netralitas penyelenggara Pemilu. Kalau dilihat dari pengundian nomor urut semalam, ini sangat netral dan natural," jelas Mustafa.
Dia menilai, dalam mencari pemimpin yang baik, harus dimulai dengan penyelenggara yang baik pula. ia berharap, situasi Lampung hingga pemilihan 27 Juni tetap kondusif dan terjalin suasana kekeluargaan.
"Mudah-mudahan ini terus terjaga dan tercipta suasana yang tentram. Apalagi dalam mencari pemimpin itu, harus dimulai dari penyelenggara yang baik juga," jelasnya.
ia mengimbau kepada masyarakat Lampung untuk tidak menjadikan perbedaan sebagai permusuhan.
"Buat masyarakat Lampung tetap jaga persaudaraan. Jangan karena berbeda, jadi bermusuhan. Walaupun berbeda tapi tetap bersaudara," imbaunya. (Bong)
Berita Lainnya
-
Pungutan Tambahan Pajak di Lampung Resmi Berlaku Mulai 5 Januari 2025
Kamis, 02 Januari 2025 -
Meleset dari Target, Baru 20 Persen Warga Bandar Lampung Aktivasi IKD di 2024
Kamis, 02 Januari 2025 -
Upacara Tabur Bunga, Kakanwil Kemenag Lampung Tegaskan Agama Sebagai Fondasi Persatuan Bangsa
Kamis, 02 Januari 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Borong Juara 1 di Pekan Seni Nasional CORIS 2024
Kamis, 02 Januari 2025