• Jumat, 19 April 2024

Terganjal Pembebasan Lahan, Renovasi Tugu Garuda di Tuba Tertunda

Selasa, 13 Februari 2018 - 09.43 WIB
246

Kupastuntas.co, Tulang Bawang – Wacana pemugaran tugu garuda beserta pembangunan taman yang telah menjadi agenda besar pemkab Tulang Bawang  diprediksi gagal pasalnya pihak penjual sangat keberatan dengan harga jual yang di minta oleh pembeli dalam hal ini Pemkab Tulang

"Pemugaran Tugu Garuda yang letaknya di jantung kota Kabupaten Tulang Bawang yang nantinya akan di jadikan salah satu icon kabupaten setempat diprediksi menemui jalan buntu mengingat permintaan pemilik lahan dalam hal ini H. Sabki mematok harga sebesar Rp 400.000/m sementara hasil penilaian tim Apresial tentang harga tanah dari Pemkab Tulang Bawang hanya berani membayar Rp 132.000/m saja."

Berdasarkan pantauan kupastuntas.co, setelah kepemimpinan Winarti dan Hendriwansyah dilantik telah menjelaskan kepada masyarakat bahkan Gubernur Lampung beberapa hari yang lalu kunker ke Kabupaten setempat bahwa Tugu garuda yang tepatnya di depan terminal Menggala akan di lakukan pemugaran ,mengingat lokasinya akan diperluas dengan melakukan pembebasan lahan milik warga seluas 2 ha untuk pembangunan taman dan lain-lain.

Akan tetapi sangat di sayangkan pemilik lahan setelah di lakukan pendekatan oleh Pemkab Tulang Bawang, siap melepas lahan tersebut dengan harga Rp 400.000/m sementara berdasarkan penilaian dan kajian yang di lakukan oleh tim apresial terkait harga tanah hanya berani membayar dengan uang Pemkab sebesar Rp 132.000/m, dan sampai saat ini belum ada titik temu masalah harga dengan pihak penjual.

Mengingat selisih harga yang terlalu menyolok tersebut dapat diprediksi lokasi lahan untuk pemugaran Tugu Garuda yang telah masuk dalam agenda besar Pemkab Tulang Bawang dan akan menjadi salah satu icon Kabupaten setempat tidak dapat menemui kesepakatan alias gagal.

Sementara itu Sekda Tulang Bawang Drs. Sobri saat dihubungi melalui ponselnya, senin 12/2 mengatakan saat ini membenarkan saat ini masih melakukan proses pendekatan dengan pemilik lahan agar kiranya dapat sepakat untuk menjual lahan tersebut sesuai dengan penilaian Tim Apresial yakni sebesar Rp 132.000/m, akan tetapi pemilik tanah dalam hal ini keluarga besar H. Sabki meminta Rp 400.000/m bersih dalam hal ini , Merek dibayar tidak di kenakan pajak.

"Kalau dikatakan proyek pemugaran dan perluasan lahan itu di nyatakan gagal,  itu belum karena saat ini masih dalam proses, dan telah melakukan proses dengan aparat penegak hukum untuk mencari jalan tengahnya,  kalau nantinya pemilik lahan tidak mau melepasnya dalam hal ini tetap sesuai dengan permintaannya,  Pemerintah ini tidak buntu untuk memperjuangkan program yang nantinya akan menjadi icon Kabupaten setempat,  mungkin akan di pindahkan lokasinya, atau pemanfaatan lokasi Terminal,  yang jelas terlalu dini untuk mengatakan proyek tersebut di prediksi akan gagal karena sampai saat ini masih melakukan negosiasi dengan pihak penjual, tutupnya (win) 

Editor :