• Jumat, 22 November 2024

Seluruh PAC Hanura Tubaba Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Rabu, 07 Februari 2018 - 15.56 WIB
70

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat –  Persoalan di partai Hanura tampak bukan sekedar persoalan antara Ketua Umum Jenderal (Pur) Daryatmo dan Sekjen Sarifuddin Sudding, dengan Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dan Harry Lontung Siregar, bukan juga sekedar adanya dua kubu Hanura yaitu kubu Manhattan atau kubu Gedung DPP Hanura, tetapi persoalan Hanura tempatnya merupakan persoalan kepemimpinan dengan Hati Nuraninya, dan merosotnya marwah partai Hanura di saat menjelang Pemilu 2019.

Menurut Sutomo salah satu DPC Dewan Penasehat Partai Hanura Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) aksi saling pecat di DPP Partai Hanura antara OSO dan Sarifuddin Sudding, berawal dari Mosi Tidak Percaya dari 27 DPD dan 401 DPC Hanura seluruh Indonesia terhadap OSO yang memimpin Partai selama satu tahun lebih telah bertentangan dengan konstitusi partai, gaya otoriter dan tidak sesuai dengan marwah Partai Hanura, sehingga terjadi Munaslub Hanura 2018 yang dilaksanakan di gedung DPP Hanura, memutuskan pergantian Ketua Umum OSO menjadi Jenderal (Purn) Daryatmo.

" Kekisruhan itu mulai menggaduh dari DPP, turun ke DPD dan DPC setelah SK Menkumham dikeluarkan mengesahkan kepengurusan OSO dan Harry Lontung di waktu yang bersamaan Hanura sedang bersengketa dan menyelenggarakan Munaslub 2018, dengan kekuatan SK Menkumham kelompok OSO, secara otoriter melakukan pergantian kepengurusan diseluruh Indonesia mulai dari kepengurusan DPD hingga DPC, termasuk DPC Partai Hanura Kabupaten Tubaba atas perintah OSO." terang Sutomo saat di wawancarai media di Kantor  DPC Hanura Tubaba di Kelurahan Panaragan Jaya, Rabu (7/1/2018) sekitar pukul 15.00 Wib.

Lanjut Sutomo, Menyikapi dengan tegas pergantian paksa kepengurusan diluar konstitusional Partai, dilakukan dengan cara-cara diluar Hati Nurani Rakyat, seluruh kader dan Simpatisan Partai Hanura Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan tegas menolak kepengurusan DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Tubaba yang ditunjuk langsung oleh DPP Kubu Osman Sapta Odang (OSO), yaitu Rudi Dwi Purnomo dan kelompoknya.

" Seluruh Kader dan Simpatisan partai yang sejak tahun 2009 telah berkibar, sementara waktu sejak Hari ini Rabu 7 Februari 2018, menghentikan seluruh aktivitas Partai Hanura di Kabupaten Tubaba dan melepas seluruh atribut partai hanura yang telah terpasang diseluruh pelosok daerah dalam waktu yang tidak dapat di tentukan, sebagai bentuk kekecewaan rakyat Partai Hanura, sebelum Marwah Kepemimpinan Partai Hanura di Kabupaten Tubaba kembali di tata." Imbuhnya

Menghadapi Pilkada Lampung, DPP Partai Hanura telah memberikan Rekomendasi terhadap salah satu pasangan Cagub Lampung, seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura Tubaba, menolak dan menghentikan aktivitas  dukungan Partai Hanura dan bergerak serentak diluar Partai untuk memenangkan Pasangan Calon yang sesuai Hati Nurani Rakyat.

"Dengan tegas kami seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura di Kabupaten Tubaba siap terima resiko di partai Hanura atas aksi ini, jika Kepengurusan DPC Hanura tetap dinahkodai oleh Rudi Dwi Purwono maka kami akan mengajak seluruh keluarga besar kader untuk menarik diri dari Partai Hanura, dan  kami tegaskan juga bahwa kami memang orang kecil tapi bukan orang kerdil,  kalau bukan karena suara dan tenaga orang-orang kecil ini, Partai Hanura bukan dan tidak akan jadi apa-apa,"kata Sutomo yang diamini semua PAC sebagai Kabupaten Tubaba.

Setelah sesi wawancara, seluruh kader Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Hanura Tubaba dan Dewan Penasehat DPC Partai Hanura Kabupaten Tubaba menggelar aksi pelepasan atribut Partai Hanura yaitu pembukaan baju seragam yang dipakai, pelepasan bendera, dan penutupan papan nama Kantor Sekretariat DPC Partai Hanura Tubaba. (Irawan/Putra).

Editor :