Cukup Kondusif, Investasi di Kabupaten Pringsewu Naik Hingga Rp. 2.166 Triliun
Kupastuntas.co, Pringsewu - Iklim investasi di kabupaten Pringsewu di nilai cukup kondusif, terbukti investasi yang masuk ke Pringsewu terus mengalami kenaikan. Tahun 2016, besaran investasi yang masuk mencapai Rp.2,166 triliun.
Demikian penjelasan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Pringsewu H. A. Fadholi, saat di konfirmasi Rabu (7/2).
Fadoli menjelaskan besaran investasi yang masuk ke Pringsewu, tersebut meliputi berbagai bidang usaha, bidang retail ( perdagangan), perumahan, pariwisata yang di dalamnya banyak jenis usaha dan perbank kan. Ia menambahkan nilai investasi sebesar Rp2,166 triliuan adalah besaran modal usaha yang akan di bangunkan di Pringsewu.
"Setiap calon investor yang akan menanamkan modalnya ke Pringsewu, selalau dipertanykan berapa modal yang akan di bawa, sehingga kami bisa hitung jumlahnya", ungkap Fadoli.
Pada tahun 2017, tambah Padoli, Alhamdulillah mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen atau sekitar Rp2,328 triliun. Menurutnya kenaikan investasi di Pringsewu karena pemerintah semakin hari semakin mudah dalam memberikan pelayanan.
Contohnya pemerintah saat ini telah menghilangkan izin HO atau izin gangguan. Yang ada berupa izin teknis misalnya izin perdagangan maka di keluarkanlah surat izin usaha perdagangan (SIUP), untuk izin peternakan langsung di keluarkan setelah dapat rekomendasi dari dinas teknis.
Menurut Fadoli, memang banyak calon investor yang mengaku mengeluh proses perizinan. Jadi mulai sekarang BKPRD akan di hapus setelah keluarnya Permendagri No. 116 tahun 2017 tentang koordinasi penataan ruang daerah. Dalam Permendagri tersebut intinya akan melakukan penyerderhanann dalam proses pengurusan perizinan usaha.
Menurutnya, saat ini Pemkab Pringsewu sedang menggodok pengganti BKPRD untuk di sesuaikan dengan peraturan yang baru. "Nanti bentuknya tim koordinasi penataan daerah," tukas Fadoli. (Manalu)
Berita Lainnya
-
OJK: Aset Perbankan di Lampung Tembus Rp134 Triliun, Kredit UMKM 33 Triliun
Selasa, 26 November 2024 -
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024