• Kamis, 18 April 2024

Karena Batuk dan Panas, Seorang Anak di Lambar Meninggal

Kamis, 01 Februari 2018 - 17.33 WIB
105

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Seorang anak asal Pemangku Talang Semarang Pekon Pampangan Kecamatan Sekincau umur 3,5 tahun (31/1) di bawa ke Puskesmas Sekincau meninggal karena sakit batuk dan panas. Warga menduga anak tersebut meninggal karena terserang bakteri Difteri yang mematikan. Namun pihak Dinas Kesehatan Lampung Barat membantah jika meninggalnya anak tersebut dikarenakan positif susfeck difentri.

 

Kepala Dinas Kesehatan Lambar Paijo, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co (1/2) membenarkan bahwa seorang anak meninggal dunia meski telah menjalani perawatan di puskesmas.

 

Paijo menjelaskan, "Anak ini mengalami sakit batuk dan panas dan gejalanya mirip dengan Difentri. Dari hasil diagnosa anak tersebut terkena tipus bukan difentri”.

 

"Tadi pagi ada 9 anak dari pekon yang sama di bawa ke RS Alimudin umar karena sakit batuk dan panas dengan gejala yang sama, namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter RS Alimudin Umar 9 pasien dinyatakan negatif susfeck difentri dan sudah diperbolehkan pulang," jelas Paijo.

 

Atas kejadian tersebut dinkes lambar langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi disana.

"Dari semalam kami telah ke lokasi untuk melihat kondisi, dan tadi pagi bersama puskesmas setempat kami telah memberikan vaksin anti difentri bagi anak sekolah dan warga disana," sebutnya.

 

"Belum ada yang dinyatakan positif Susfeck Difentri, karena termasuk anak yang meninggal hasil diagnosanya terkena tipus bukan difentri. Hanya saja memang gejalanya sangat mirip dengan difentri," tambahnya.

 

Dilain pihak, warga kecamatam sekincau menduga Dinas Kesehatan Lampung Barat (Lambar) menutup-nutupi informasi yang sebenarnya. Agus Salim, warga setempat meragukan keterangan dari Kadis Kesehatan Lambar.

"Kalau itu bukan difentri kenapa gelabakan kasih vaksin ke warga, ini kejadian luar biasa karena sudah ada yang meninggal. Dinas kesehatan jangan menutupi kalau memang ada kasus difentri di lambar, buktinya seluruh anak SD disini di vaksin. Itukan untuk pencegahan, saya menduga dinas kesehatan menutupi ini," ujar Agus Salim. (Anton)

Editor :