• Rabu, 25 Desember 2024

Lantaran Belum Diresmikan, Garbarata Bandara “Nganggur”

Rabu, 31 Januari 2018 - 09.03 WIB
163

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Meski sudah berdiri sejak tahun lalu, Garbarata Bandara Raden Inten II yang berfungsi sebagai koridor penghubung terminal dengan pintu masuk pesawat ini belum juga digunakan oleh pihak bandara. Hal ini menjadi sorotan Anggota DPD RI asal Lampung, Andi Surya.

Ia mengatakan, garbarata merupakan alat penting dalam sistem pelayanan bandara. Jika dilihat, posisinya juga sudah mantap untuk digunakan sebagai bagian dari pelayanan bandara.

“Bayangkan saja bagi orang-orang tua harus naik turun tangga menuju pintu pesawat. Artinya pihak bandara kurang respons dalam melayani masyarakat pengguna airlines di Lampung," ungkap Andi, kemarin (31/1/2018).

Andi menuturkan, garbarata dibangun menggunakan uang rakyat, karenanya jika sudah dibangun harus segera difungsikan. Ia mengaku sempat bertanya kepada salah seorang petugas lapangan mengapa tidak mengoperasikan garbarata. Namun petugas tersebut menjawab lantaran belum diresmikan.

Jika dalam waktu dekat pihak Bandara Branti belum memfungsikan garbarata ini, ia akan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan, dan BPK RI. “Apakah ada kesalahan konstruksi atau hal-hal lainnya. Kalau perlu dilakukan audit investigasi dengan tujuan tertentu," tegasnya.

Terpisah, Asisten I Pemprov Lampung Hery Sulianto mengatakan, garbarata baru dapat difungsikan setelah dilakukan peresmian. Hal ini untuk menjaga kondisi sarana dan prasarana yang ada di bandara tetap dalam kondisi baik dan berfungsi maksimal.

Terkait masalah lift yang tidak bisa menyala dan garbarata yang belum difungsikan. Hal itu, menurutnya bukan suatu masalah besar. “Itu kan lift yang turun saja yang berhenti, bukan berarti ada kerusakan. Karena kita juga menjaga agar sewaktu peninjauan langsung semua bisa beroperasi dengan baik. Toh olahraga sedikit tidak apa-apa, semua berfungsi dengan baik serta normal kok," ucapnya.

Sementara, Humas Bandara Radin Inten II, Wahyu menjelaskan, untuk menggunakan garbarata, dibutuhkan push back car. Yaitu mobil yang berfungsi untuk mendorong pesawat agar bisa mendekati garbarata dan membuat posisi pintu pesawat sejajar dengan pintu garbarata.

Namun saat ini, di Bandara Radin Inten baru ada satu push back car, sementara idealnya butuh dua unit. Saat ini, pihak bandara masih berupaya untuk melengkapi unit berikutnya.

“Karena sewaktu pesawat berada di darat, pesawat pun bergerak dengan menggunakan mesin yang sama seperti mesin yang digunakan untuk terbang. Mesin pesawat hanya bisa mendorong maju dan tidak ada penggerak khusus pada roda pesawat. Maka pesawat butuh push back car apabila pesawat hendak keluar dari area parking stand,” jelas dia. (Tampan)

Editor :