• Kamis, 25 April 2024

Gubernur Ridho Entaskan Ratusan Desa Tertinggal

Rabu, 31 Januari 2018 - 09.48 WIB
72

Kupastuntas.co, Bandar Lampung- Gubernur Lampung M Ridho Ficardo membuka Rakerda II DPD Asosiasi Pemerinah Daerah Indonesia (Apdesi) Provinsi Lampung di Gedung Bagas Raya, Jalan Sukarno Hatta, Selasa (30/01/2018).

Dalam pembukaan tersebut, Ridho memaparkan berbagai kemajuan di daerah pedesaan selama kepemimpinannya.

Salah satunya, berkurangnya jumlah desa tertinggal di Provinsi Lampung. Tahun 2015 lalu tercatat ada sebanyak 380 desa tertinggal. Namun saat ini hanya tinggal 117 desa tertinggal. Artinya ada 263 desa tertinggal yang sudah dientaskan.

“Berdasarkan data statistik pada 3 tahun lalu, desa tertinggal kita ada 380 desa. Akhir tahun 2017, berkat kerja keras kita semua desa tertinggal di Lampung hanya 117 lagi. Itu adalah salah satu misi yang dibawa Program Gerbang Desa Saburai. Ini akan tetap kita pertahankan. Kalau nanti sudah tidak ada desa tertinggal tetap kita kasih,” kata Ridho di depan ribuan Kades yang hadir.

Gubernur meminta dalam dua tahun ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menyelesaikan sisa 117 desa tertinggal itu.

Selain itu, Ridho juga memaparkan bahwa dalam dua tahun berturut-turut Provinsi Lampung meraih penghargaan dari pemerintah pusat sebagai desa terbaik nasional. Ia berharap prestasi ini tetap berlanjut di tahun-tahun mendatang. Untuk memacu semangat, Ridho juga meminta Dinas PMD Provinsi Lampung memberikan reward kepada aparatur desa yang berhasil meraih prestasi.

“Desa di Lampung sudah dua tahun menjadi desa terbaik nasional. Ini sangat membanggakan, dan mudah-mudahan bisa mendapatkan lagi juara desa terbaik. Selain itu Program Gerbang Desa Saburai juga mendapatkan penghargaan di tingkat nasional,” jelas Ridho.

Tak hanya itu, Gubernur Lampung juga menyampaikan kesuksesan Provinsi Lampung menjadi lumbung pangan nasional nomor 4. Lampung surplus beras dari hasil panen 3,3 juta ton GKG, dalam satu tahun naik jadi 4,3 juta ton GKG. Kuncinya, kata dia, adalah pembenahan saluran irigasi. Sebab di awal Ridho memimpin hampir 70 persen kondisi irigasi di Lampung dalam kondisi rusak.

“Setelah kita perbaiki, hari ini lebih 80 persen kondisinya sudah baik. Itu yang menjadi kunci meningkatnya hasil panen. Saya tahu di desa-desa masih banyak saluran irigasi yang belum diperbaiki. Maka saya minta agar didata, supaya bisa diselesaikan. Nanti dari Dinas PMD akan bekerjasama dengan Dinas pengairan,” kata dia.

Kemudian, Ridho juga menjanjikan akan membuatkan seragam batik bagi seluruh  Kepala Desa di Lampung. Hal ini sesuai permintaan Ketua Apdesi Lampung, Suhardi Buyung.

“Gerbang Desa Rp60 miliar saja beres, batik nanti biar Pak Buyung cari motifnya yang keren, lalu kita belikan. Nanti bisa dibagikan pas acara rakercab,” kata Ridho disambut tepuk tangan para kades se-Lampung.

Sementara, Ketua Apdesi Lampung, Suhardi Buyung menjelaskan, yang hadir di gedung itu sekitar 70 persen dari semua Kades yang ada di Lampung. Ia menjelaskan sejarah berdirinya Apdesi untuk meningkatkan harkat martabat para Kades yang selama ini terkesan diabaikan.

“Apdesi lahir tahun 2005 di Yogya. Karena kita lihat keadaan Kades itu terpuruk, tidak punya apa-apa. Disitulah kita punya cita-cita untuk mengangkat harkat martabat Kades di seluruh Indonesia. Dulunya setiap daerah punya organisasi masing-masing, disitu kita sepakat bagaimana semua organisasi kita rangkul jadi satu,” jelas Buyung.

Ia juga meminta agar seluruh Kepala Desa harus taat kepada Gubernur Lampung, karena dalam struktur, Gubernur adalah pembina seluruh desa. “Secara otomatis gubernur adalah pembina kita, kita anak. Tentu kita harus taat kepada bapak. Kalau ada melawan bapak dan tidak turut itu namanya anak durhaka,” kata Suhardi bercanda.(**)

Editor :