Merosotnya Harga Jual Jagung, Dinas Pertanian Lampung Timur Upayakan Box Dryer
Kupastuntas.co, Lampung Timur – Hasil panen jagung yang melimpah, membuat harga komoditas pertanian tersebut menurun. Sayangnya, para petani tak punya pilihan selain menjualnya, karena hasil tersebut diputar kembali untuk biaya tanam padi.
Tarmin, petani di Kecamatan Purbolinggo, mengaku harga jagung saat ini hanya berkisar Rp2.000/kg. Harga tersebut adalah harga di tingkat tengkulak. Mereka biasa jemput bola mendatangi para petani, bahkan sebelum jagung di bawa pulang dari sawah. Karenanya, jagung yang dijual pun belum sepenuhnya kering.
"Biasanya cuma butuh penjemuran 2 hari, kemudian dirontokkan dari tongkolnya, selanjutnya langsung diangkut pembeli. Kami memang tidak bisa menunggu jagung benar-benar kering karena dikejar kesibukan lain yakni menggarap sawah untuk tanam padi," ungkapnya, Minggu (28/1/2018).
Sementara itu, untuk mengatasi turunnya harga jagung, Pemkab Lampung Timur melalui Dinas Pertanian dan Pangan, tengah mengupayakan bantuan dari pusat berupa alat pengering jagung atau box dryer. Dengan alat ini, nantinya para petani jagung tidak hanya bergantung pada matahari untuk proses pengeringannya.
"Yang kita tahu, jagung yang dijual para petani masih memiliki kandungan air cukup tinggi, yakni sekitar 30-35 persen. Padahal, idealnya hanya 14 persen. Maka wajar saja jika harga jagung rendah," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Lampung Timur, M. Yusuf HR.
Diakui M. Yusuf, pihaknya sudah membuat proposal permintaan bantuan box dryer, serta sudah dikoordinasikan dengan provinsi dan sudah lapor ke pemerintah pusat. "Rencananya, tim dari Kementerian Pertanian akan segera turun. Mudah-mudahan bantuan alat cepat terealisasi," harapnya.
Sebelumnya, Bupati Lamtim Chusnunia Chalim mengimbau agar para petani tidak terlalu panik dengan merosotnya harga jagung. "Kalau memungkinkan, sebaiknya petani menunda dulu penjualan, agar stock tidak terlau banjir," imbaunya. (Jaya)
Berita Lainnya
-
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024 -
Pria 60 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Parit Desa Gedung Dalam Lamtim
Minggu, 15 Desember 2024