Saksikan! Fenomena Gerhana Bulan Langka Terjadi Tanggal 31 Januari
Kupastuntas.co, Jakarta - Dikutip dari laman setkab.go.id pada Jumat (26/1/2018), Gerhana Bulan langka yang terakhir terjadi 152 tahun lalu akan terjadi pada penghujung bulan ini, tepatnya pada Rabu (31/1/2018) mendatang. Untuk itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengajak masyarakat menyaksikan fenomena langka ini.
“Peristiwa ini cukup langka karena gerhana ini terjadi saat Bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan bluemoon,” kata seorang pejabat Humas LAPAN dalam siaran persnya Jumat (26/1/2018) pagi.
Menurut pejabat tersebut, fenomena supermoon terjadi ketika saat purnama Bulan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi sehingga ukuran Bulan ini menjadi 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada biasanya. Sementara Blue moon adalah Bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan kalender .
“Ketiga fenomena yang terjadi pada saat bersamaan, yaitu blue moon, super moon, dan gerhana Bulan, adalah peristiwa yang cukup langka terjadinya, karena peristiwa terakhir terjadi pada 31 Maret 1866 atau 152 tahun yang lalu.
Menurut pejabat tersebut, Gerhana Bulan terjadi ketika saat Bulan purnama Bumi menutupi Bulan sehingga Bulan tertutupi oleh bayangan Bumi. Orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips sehingga jarak Bumi dengan Bulan selalu berubah, dan saat Bulan berada di titik terdekat (perigee) dengan Bumi bertepatan dengan Bulan purnama terjadilah supermoon.
Adapun fenomena yang berlangsung pada Rabu (31/1/2018) mendatang, akan diawali dengan gerhana sebagian, diikuti dengan gerhana total, gerhana parsial lagi, dan Bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan Bumi.
Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya bisa diamati di daerah yang sangat terbatas, menurut Humas LAPAN, gerhana Bulan ini bisa diamati dari sebagian besar permukaan Bumi, yaitu dari daerah Amerika Utara, Samudera Pasifik, Siberia Timur dan Asia. Namun, gerhana ini tidak akan terlihat dari sebagian besar Amerika Selatan dan Afrika.
“Proses gerhana Bulan ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap gerhana parsial, gerhana total, dan gerhana parsial,” ungkap pejabat Humas LAPAN seraya menambahkan, proses gerhana berlangsung sekitar empat jam.
Tahap-tahap gerhana Bulan ini bisa dilihat seperti berikut, yaitu Awal gerhana parsial terjadi pada 18:48 WIB, Awal gerhana total terjadi pada 19:52 WIB, Puncak gerhana terjadi pada 20:30 WIB, Akhir totalitas terjadi pada 21:08 WIB, Akhir gerhana terjadi pada parsial 22:11 WIB.
LAPAN sendiri akan melakukan fenomena pengamatan gerhana bulan langka ini di tiga tempat, yaitu: 1. Balai pengamatan antariksa dan atmosfer LAPAN Sumedang; 2. Balai uji teknologi pengamatan antariksa atmosfer Garut; dan 3. Kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN. (Rls)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024