Terbengkalai, Sudah 5 Tahun Pembangunan Pasar Smep Mangkrak
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Sudah 5 tahun lebih setelah ditinggali PT Prabu Artha, proyek pembangunan Pasar Smep, Bandar Lampung mangkrak. Hingga kini tidak ada satu pun pengembang yang bersedia membangun pasar yang berada di jantung kota tersebut.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bandar Lampung, Sahriwansyah, Pemkot telah lama melakukan lelang setelah kerjasama dengan PT Prabu Artha dihentikan. Namun, sampai saat ini lelang tersebut masih sepi peminat.
“Kami sudah melakukan proses tender lelang, tetapi sampai saat ini belum ada yang berminat untuk melanjutkan kembali pembangunan pasar tersebut,” kata Sahriwansyah, Rabu (24/1).
Menurutnya, Pemkot terbuka kepada semua investor yang ingin melanjutkan pembangunan Pasar Smep, asalkan bukan PT Prabu Artha.
“PT Prabu Arta sudah kami blacklist. Artinya, dalam setiap pembangunan di Bandar Lampung, tidak lagi memakai rekanan tersebut,” ungkapnya.
Menurut Anggota Komisi II DPRD Bandar Lampung, Grafieldy Mamesa, ada beberapa faktor yang menyebabkan investor enggan membangun Pasar Smep. Salah satunya, konsep pembangunan pasar yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada.
Dijelaskan Grafieldy, berdasarkan konsep yang sudah beredar, Pasar Smep akan dibangun megah menjadi pasar modern yang memiliki 8 lantai. Pasar Smep juga akan memiliki hotel di dalamnya.
“Konsep tersebut bisa membuat rugi pengembang. Karena, penempatan hotel di sana tak cocok dengan wilayah yang ada,” ungkapnya.
Grafieldy menilai konsep tersebut harus diubah jika ingin mendatangkan pengembang untuk merenovasi Pasar Smep. “Pasar modern saja sudah cukup kok, investor pun tidak akan merugi nantinya,” tandasnya.
Pembangunan Pasar Smep yang hanya meninggalkan lubang besar, justru dijadikan sebagai lokasi pembuangan sampah. Para pedagang maupun warga sudah biasa membuang sampah ke dalam galian tersebut.
Warga dan pedagang juga sudah pesimis Pemkot Bandar Lampung bisa membangun pasar yang berdekatan dengan Pasar Bambu Kuning itu. Karena, tak ada langkah konkrit dari pemda.
“Ngapain lagi diliput. Mending tanya langsung ke pemerintah ini masih mau lanjut dibangun atau nggak,” kata warga yang melintas.
Para pedagang sebelumnya sudah didata oleh Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung untuk mengetahui besaran uang pedagang yang telah disetorkan ke PT Prabu Artha milik Ferry Sulistio alias Alay. Total, ada 425 pedagang pasar yang didata dan diminta bukti setoran. (Wanda/Tampan)
Berita Lainnya
-
Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp1.400, PPUKI Minta Dibuatkan Perda
Senin, 23 Desember 2024 -
Semangat Hari Juang TNI, YBM PLN Gandeng Korem 043 Garuda Hitam Salurkan Program Bedah Rumah
Senin, 23 Desember 2024 -
Libur Nataru, Polisi Perketat Pengamanan di Pusat Perbelanjaan dan Objek Vital
Senin, 23 Desember 2024 -
Satgas Pangan Bandar Lampung Pastikan Keamanan Produk Jelang Nataru
Senin, 23 Desember 2024